
PALANGKA RAYA Komoditas utama ekspor Kalimantan Tengah pada Juli 2022 adalah batu bara pada kelompok bahan bakar mineral, minyak kelapa sawit pada kelompok lemak dan minyak hewani atau nabati, bijih zirkonium pada kelompok bijih, kerak, dan abu logam, kayu lapis (pada kelompok kayu dan barang dari kayu, dan emas bongkahan pada kelompok perhiasan atau permata.
“Dibanding bulan sebelumnya, secara umum, terjadi peningkatan nilai ekspor pada sejumlah kelompok komoditas. Namun, kelompok perhiasan atau permata, karet dan barang dari karet, dan ampas atau sisa industri makanan mengalami penurunan nilai ekspor pada Juli 2022,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng, Eko Marsoro, belum lama ini.
Eko melanjutkan, peningkatan nilai ekspor terbesar pada Juli 2022 terjadi pada kelompok bahan bakar mineral yang mencapai US$84,79 juta atau 26,77 persen. Sementara itu, penurunan nilai ekspor terbesar terjadi pada kelompok perhiasan atau permata sebesar US$18,22 juta atau sebesar 58,95 persen.
Menurut Eko, jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya (year on year), hampir semua golo ngan barang mengalami ke naikan nilai ekspor pada Juli 2022, kecuali kelompok per hiasan atau permata dan kelompok karet dan barang dari karet. Kenaikan nilai ekspor terbesar terjadi pada kelompok bahan bakar mineral senilai US$243,57 juta (154,22 persen), diikuti oleh kelompok lemak dan minyak hewani/nabati senilai US$19,40 juta (22,87 persen).
“Sementara itu, kelompok perhiasan atau permata mengalami penurunan nilai ekspor terbesar senilai US$ 21,90 juta atau 63,31 persen,” ungkapnya.
Ia juga menjelaskan, secara kumulatif, JanuariJuli 2022, ekspor Kalimantan Tengah didominasi oleh komoditas bahan bakar mineral berupa batu bara senilai US$2.620,62 juta, 78,58 persen dari total nilai ekspor.
Selain itu, tambahnya, kelompok lemak dan minyak hewani atau nabati dan kelompok bijih, kerak, dan abu logam juga memberikan kontribusi yang besar, masingmasing sebesar 8,51 persen dan 5,95 persen.
“Jika dilihat perkembangannya, total ekspor meningkat secara kumulatif 98,26 persen, dari US$ 1.682,15 juta pada JanuariJuli 2021, menjadi US$ 3.335,08 juta pada JanuariJuli 2022,” tandasnya. (aza/ko)






