Lahan Seluas 30 Hektare Akan Ditanami Cabai dan Bawang Merah
PALANGKA RAYA -Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran menginstruksikan agar inflasi di Kalteng turun di bawah tiga persen pada akhir tahun nanti.Langkah konkret yang dilaksanakan meliputi jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.
Upaya jangka pendek berupa dilaksanakannya pasar murah dan pasar penyeimbang. Sedangkan langkah konkret jangka menengah seperti melakukan penanaman komoditas yang menjadi penyumbang inflasi. Pada Minggu (18/9)
nanti Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran bersama jajaran, forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda), serta kepala perangkat daerah (PD) melaksanakan penanaman perdana komoditas cabai.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Kalteng Sunarti mengatakan, gerakan ini dilakukan dalam rangka memberikan contoh sekaligus mengajak masyarakat Kalteng untuk menanam tanaman cepat panen, terutama komoditas yang sering menjadi pemicu inflasi, seperti cabai dan bawang merah.
“Minggu nanti gubernur akan melakukan tanam perdana, secara seremonial akan dilaksanakan penanaman cabai di lahan seluas satu hektare, kami sedang melakukan pengolahan lahan untuk persiapan tanam pada Minggu nanti,” katanya saat diwawancarai di ruang kerjanya, Jumat (16/9).
Diungkapkannya, penanaman ini dilakukan di tanah milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng seluas 50 hektare, berlokasi di Jalan Tjilik Riwut Kilometer 38, Kecamatan Bukit Batu, Kota Palangka Raya. Lahan ini merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Pembibitan Ternak dan Hijauan Pakan Ternak.
“Lahan milik pemprov ini seluas 50 hekatre, tapi di sana sudah ada kandang ayam, sapi, rusa, dan lainnya. Selama ini sebagian lahan ditanami hijauan pakan ternak, jadi target yang akan dilakukan penanaman itu di lahan seluas 30 hekatre saja,” bebernya kepada Kalteng Pos.
Lahan tersebut dikhususkan untuk penanaman cabai dan bawang merah yang merupakan komoditas penyumbang inflasi. Namun tahap awal ini hanya akan dilakukan penanaman cabai seluas satu hectare, sembari terus melakukan pengolahan lahan hingga memenuhi target penanaman.
“Saat ini kami tengah mengolah lahan itu, ada satu hektare luas lahan yang akan ditanami cabai pada tahap awal ini, pengolahan lahan terus dilakukan, di sisi lain kami juga tengah menyiapkan pembibitan,” ucapnya.
Untuk cabai, lanjut Sunarti, saat ini sudah tersedia 15 ribu bibit dan sepuluh kilogram benih bawang merah. Namun untuk bawang merah masih dalam tahap pengiriman. Selanjutnya dilakukan pembibitan yang memerlukan waktu sekitar satu bulan.
“Untuk jenis cabainya, tersedia varietas 212 yang tahan hama keriting, sementara bawang merah menggunakan varietas dari Bima Brebes, setelah penanaman cabai akan dilanjutkan untuk penananman bawang merah,” sebutnya.
Permasalahan inflasi terus menjadi perhatian Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran, mengingat inflasi sangat berdampak pada perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Upaya dan langkah strategis disiapkan. Setelah mendapat arahan dari Presiden Joko Widodo, gubernur menindaklanjuti dengan menggelar pertemuan bersama pihak-pihak terkait.
Kamis (15/9), Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran menggelar rapat koordinasi penyelenggaraan pemerintahan desa Kalteng tahun 2022, bertema; Strategi Pengendalian Inflasi dan Mitigasi Dampak Inflasi Daerah pada Tingkat Desa/Kelurahan. Rapat tersebut digelar di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalteng.
“Dalam menangani inflasi di Kalteng ini harus bahu-membahu dan gotong royong, termasuk bagaimana menjaga ketahanan pangan,” katanya.
Diungkapkan gubernur, beberapa komoditas di Kalteng saat ini mengalami kenaikan harga jual sehingga mengakibatkan terjadinya inflasi. Karena itu perlu kerja keras dan kerja sama seluruh pihak untuk menemukan langkah-langkah, baik jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang.
“Harus ada tindakan konkret dan nyata, saya tekankan kepada TAPD agar inflasi di Kalteng ini di bawah tiga persen pada Desember nanti, segera ambil langkah-langkah strategis untuk mengatasi itu,” tegasnya.
Lebih lanjut dijelaskan gubernur, sebagai upaya menjaga ketahanan pangan daerah, pihaknya sudah menyiapkan lahan untuk ditanami komoditas penyumbang inflasi, seperti cabai dan bawang merah. Besok akan dilaksanakan penanaman perdana pada lahan seluas 50 hektare.
“Untuk ketahanan pangan, saya perintahkan sekda mencari lahan, nanti kita akan lakukan penanaman perdana di lahan seluas 50 hektare, ini lahan milik provinsi, nanti akan ditanam beberapa jenis pangan, diusahakan agar komoditas yang ditanam dapat hidup dan membuahkan hasil,” jelasnya.
Langka ini diambil agar nantinya pemenuhan kebutuhan komoditas pangan seperti bawang dan cabai tidak lagi harus didatangkan dari luar daerah. Ke depannya Kalteng bisa mandiri untuk ketahahan pangan, sehingga makin kecil kemungkinan untuk terjadi lagi inflasi. (abw/ce/ala/ko)