“Membangun Kalteng bukan semata-mata urusan pemerintah saja, tapi semua elemen termasuk sektor pengusaha perkebunan, kehutanan dan pertambangan, terlebih sektor-sektor tersebut beririsan langsung dengan lingkungan hidup, yang harus dikelola dengan ramah, agar tidak berkontribusi terhadap bencana seperti banjir”
H Sugianto Sabran,Gubernur Kalteng
kaltengonline.com – Banjir yang melanda sembilan daerah di Kalteng menjadi perhatian serius pemerintah daerah. Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran langsung bergerak cepat mengambil langkah penanganan, terutama membantu rakyat yang terdampak. Kemarin (19/10) gubernur secara simbolis menyalurkan ribuan paket sembako, bantuan sosial untuk warga ini didistribusikan melalui personel TNI-Polri.
Melihat kondisi banjir yang terus meluas, Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi tersebut, mengingat banjir yang mengepung Bumi Tambun Bungai terjadi saat permasalahan lain belum usai. Banjir melanda saat pandemi Covid-19 belum berakhir, inflasi menghantam sendi kehidupan dibarengi kenaikan harga BBM. “Semuanya harus kita hadapi dan ditangani simultan secara bersamaan” ungkap Sugianto Sabran di Palangka Raya, kemarin (19/10).
Lebih lanjut Gubernur Kalteng dua periode itu menyebut, bahwa akibat banjir masyarakat petani tidak bisa bercocok tanam dan gagal panen karena lahannya terendam air, sehingga hal tersebut melahirkan permasalahan sosial dan ekonomi, masyarakat kehilangan mata pencahariannya.
“Umumnya masyarakat yang ada di pedesaan dan masyarakat sekitar hutan adalah bertani, tapi dengan adanya banjir yang bisa terjadi hingga tiga kali dalam setahun, apa yang mereka harapkan dari sektor pertanian, hal ini akan menciptakan tren kemiskinan di tingkat pedesaan,” bebernya.
Melihat permasalahan ini, Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran mengimbau kepada perusahaan perkebunan, HPH, HTI dan pertambangan agar peka dan peduli terhadap masyarakat Kaltengs, dan berkontribusi positif terhadap pembangunan di Provinsi yang berjuluk Bumi Tambun Bungai Tanah Penuh Keberkahan.
“Membangun Kalteng bukan semata-mata urusan pemerintah saja, tapi semua elemen masyarakat dan seluruh stakeholders yang ada termasuk di dalamnya sektor pengusaha perkebunan, kehutanan dan pertambangan, terlebih sektor-sektor tersebut beririsan langsung dengan lingkungan hidup, yang harus dikelola dengan ramah, agar tidak berkontribusi terhadap bencana, seperti banjir diantaranya. Maka kepekaan dan kepedulian sosial terhadap masyarakat terlebih yang terdampak bencana, merupakan bagian terpenting dalam komitmen moral,” imbuhnya.
Dalam mengatasi dampak banjir di Kalteng, tentu yang dilakukan saat ini adalah upaya-upaya jangka pendek dan sesaat yang tidak bisa dilakukan secara terus menerus. Namun demikian upaya-upaya tersebut merupakan wujud kehadiran pemerintah di tengah-tengah penderitaan rakyat. Gubernur Sugianto Sabran berharap untuk jangka panjang penanganan masalah banjir di Kalimantan Tengah, harus dimulai dari membenahi akar permasalahannya. Hal tersebut merupakan PR besar yang harus melibatkan sinergitas antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten dan kota.
“Menyelesaikan masalah banjir tidak bisa dilakukan secara parsial sendiri-sendiri, tapi harus mengawinkan satu pemahaman yang sama bagi semua pemangku kepentingan, baik pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten dan kota untuk berangkat dari nawaitu yang sama, yaitu melahirkan satu kebijakan yang berpihak kepada rakyat, salah satunya kebijakan meyelematkan lingkungan dari kerusakan,” harap Sugianto
Gubernur Sugianto Sabran telah menyampaikan instruksi harian kepada seluruh bupati dan wali kota khususnya bagi yang daerahnya terdampak banjir, untuk tidak meninggalkan tempat atau ke luar kota, dan segera mengambil langkah dan tindakan untuk membantu masyarakat, diantaranya menggunakan beras 100 ton yang ada di kabupaten dan kota dari Kementerian Sosial.
“Jangan menunggu warga kelaparan baru salurkan bantuan, stok menipis ajukan permohonan ke provinsi, dan gunakan dana BTT dalam penanganan bencana. Tidak kalah pentingnya sinergitas Dinas Kesehatan Provinsi dan Dinas Kesehatan Kabupaten dan Kota dalam penanganan masalah kesehatan saat banjir, hingga pasca banjir,” tambah Sugianto.
Pemprov pun telah mengambil langkah-langkah penanganan yang melibatkan kerja sama dengan TNI dan Polri serta Kejaksaan Tinggi khususnya dalam pendistribusian bantuan ke daerah-daerah agar tepat sasaran dan tepat manfaat, serta hal terpenting adalah sesuai ketentuan yang berlaku.
“Pemprov Kalteng telah membeli beras dari Bulog sebanyak 2.000 ton untuk penanganan bencana di Kalteng khususnya dampak banjir, selain beras tentu nanti akan dilengkapi bahan pokok lainnya. Bantuan ini harus sampai kepada masyarakat di titik tersulitpun, bila perlu kita menggunakan helikopter Waterboom yang ada di Bandara Tjilik Riwut,” ungkapnya.
Sementara itu, acara pembagian bansos diserahkan langsung oleh Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran kepada Komandan Korem (Danrem) 102/PJG Brigjen TNI Yudianto Putrajaya di lapangan Makorem 102/PJG dan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Kalteng Irjen Pol Nanang Avianto di kantor Polda Kalteng, Rabu (19/10). Dalam kesempatan itu turut hadir Wagub Kalteng H Edy Pratowo, Kepala Kejati Kalteng Pathor Rahman, Kalaksa BPBPK Provinsi Kalteng Falery Tuwan, jajaran Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Kalteng, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait Provinsi Kalteng, dan perwakilan instansi vertikal terkait.