kaltengonline.com – Gubernur Kalimantan Tengah H Sugianto Sabran mengimbau kepada seluruh bupati/wali kota se-Kalteng agar lebih peduli terhadap masyarakat yang terdampak banjir. Jangan sampai ada kepala daerah yang mengabaikan warganya yang terdampak banjir. Karena para pejabat itulah yang berhubungan langsung dengan masyarakat di wilayah yang terdampak banjir.
Gubernur mengatakan, bencana alam seperti banjir yang saat ini melanda sejumlah kabupaten/kota di Kalteng, dimana masyarakat di wilayah terdampak mengalami keterbatasan logistik seperti kekurangan sandang, agar pemerintah daerah setempat, baik bupati/wali kota, jangan sampai membiarkan masyarakat setempat tidak mendapatkan makanan akibat kondisi tersebut.
“Saya mengimbau kepada bupati/wali kota, jangan sampai ada masyarakat yang tidak makan gara-gara bencana alam banjir seperti saat ini,” tegas Sugianto kepada awak media usai menyerahkan bantuan sosial (bansos) dari Pemprov Kalteng ke Korem 102 Panju Panjung untuk disalurkan kepada masyarakat seluruh Kalteng yang terdampak banjir dan gagal panen, Rabu (19/10).
Gubernur minta agar seluruh pihak, khususnya bupati/wali kota berempati kepada masyarakat dan bergerak cepat di tengah situasi bencana alam yang melanda Kalteng saat ini. Gubernur minta TNI dan Polri serta seluruh jajarannya untuk membantu melancarkan proses pengiriman bantuan sosial kepada warga. “Saya minta mari kita berempati dengan masyarakat, bergerak cepat, meminta bantuan TNI Polri,” tandasnya. (dan/ens)
Foto: Yulindra Dedy
Dishub Pastikan Fery Penyeberangan Aman
PALANGKA RAYA – Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Kalimantan Tengah Yulindra Dedy mengatakan, pihaknya tengah menggencarkan upaya koordinasi untuk memperbaiki akses jalan terdampak banjir. Dimana curah hujan yang tinggi seminggu terakhir menyebabkan sebagian besar wilayah Kalteng tergenang banjir.
Genangan banjir itu pun tak bisa dipungkiri, hingga menyebabkan akses transportasi darat di beberapa titik terputus. Keadaan itulah yang memaksa turunnya fery penyeberangan untuk mengangkut kendaraan yang jalur transportasinya terputus akibat banjir.
“Kami berkoordinasi dengan kawan-kawan di Dishub kabupaten dan polres setempat untuk melakukan pengamanan jalur, dimana terdapat jalan yang ditutup sementara dan dialihkan ke fery penyeberangan,” kata Yulindra Dedy kepada wartawan, kemarin.
Beberapa orang mengkhawatirkan keamanan dari penggunaan fery penyeberangan sebagai kapal pengangkut kendaraan. Terkait hal itu, Yulindra mengatakan, pihaknya terus berkomunikasi dengan pengelola agar fery pengangkut aman digunakan. “Kami terus komunikasikan untuk memastikan ferynya aman,” ucapnya.
Selama banjir menggenangi beberapa jalur transportasi darat dan menggunakan fery penyeberangan untuk lalu lintas kendaraan, Yulindra mengakui, beberapa waktu terakhir antrean fery penyeberangan cukup panjang. Karena setiap orang harus menggunakannya dalam kondisi darurat seperti saat ini. Sehingga pihaknya perlu memastikan agar kapasitas angkut tidak melebihi kapasitas kapal.
“Karena kondisi darurat seperti ini, mau tidak mau harus digunakan, maka dari itu kami harus memastikan kapasitas angkutnya itu tidak melebihi kapasitas kapal yang ada,” tegasnya. (dan/ens/ko)