kaltengonline.com – Muatan mobil angkutan yang melebihi tonase sering menjadi sorotan. Pasalnya dampak muatan yang melebihi tonase itu menjadi penyebab kerusakan jalan di wilayah Kabupaten Katingan. Jajaran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Katingan kembali mengingatkan kepada seluruh pelaku usaha harus ada kesadaran dalam menyikapi masalah ini.
“Baik yang bergerak di perkebunan sawit, maupun usaha yang bergerak di perkayuan. Termasuk juga mungkin angkutan BBM,” kata Wakil Ketua I DPRD Katingan Nanang Suriansyah kepada wartawan, barubaru ini.
Jika di daerah lain yang sudah maju, menurut politikus Partai Golkar ini, mungkin tidak menjadi masalah. Karena struktur jalannya sudah kuat. “Di daerah kita inikan cuma delapan ton saja kapasitasnya,” tegasnya.
Dia memahami angkutan yang dilakukan para pelaku usaha selama ini. Sebab angkutan yang dilakukan dipastikan ada hitungannya. Jika angkutan sedikit dengan jangkauan yang jauh, pasti membutuhkan biaya operasional yang tinggi. “Namun perlu dipikirkan juga dengan kondisi jalan di daerah kita. Tidak akan mampu menahan beban jika melebihi batas maksimal. Sehingga akhirnya rusak, yang terganggu masyarakat kita. Oleh sebab itu sekali lagi perlu ada kesadaran dari pelaku usaha di daerah kita,” tegas wakil rakyat asal Tumbang Samba, Kecamatan Katingan Tengah ini. (eri/ens/ko)
