kaltengonline.com – Kabupaten Lamandau dan Kotawaringin Barat (Kobar) merupakan dua wilayah yang cukup parah dilanda bencana banjir. Banyak desa dan kelurahan di dua kabupaten tersebut terendam air. Ribuan warga terpaksa mengungsi. Kini banjir di sebagian wilayah berangsur surut. Pemerintah bersama stakeholder terkait turun membantu warga terdampak banjir. Mulai dari bantuan pangan hingga penanganan kesehatan.
Bupati Lamandau H Hendra Lesmana mengatakan, kondisi banjir di wilayah Lamandau saat ini sudah mulai surut. Bahkan pemerintah daerah juga sudah mulai menyiapkan langkah-langkah penanganan pasca banjir ataupun dampak yang ditimbulkan akibat bencana banjir ini.
“Alhamdulillah banjir di wilayah kami perlahan mulai surut, bahkan sebagian warga sudah mulai kembali ke rumah masing-masing untuk membersihkan kediaman mereka,” ucapnya, Rabu (26/10).
Kendati mulai surut, Pemerintah Kabupaten Lamandau memastikan akan tetap mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana banjir susulan, sebagaimana prakiraan cuaca BMKG yang memprediksi masih adanya potensi hujan di wilayah Lamandau hingga akhir tahun.
“Harapan kami banjir tidak terjadi lagi, tapi perlu kita ketahui bahwa curah hujan masih ckup tinggi hingga Desember nanti,” jelasnya.
Saat ini yang dimaksimalkan adalah penanganan pascabanjir atau dampak yang ditimbulkan dari bencana ini, baik terkait kesehatan maupun infrastruktur yang terdampak. “Kami melalui instansi terkait seperti Satpol PP dan Pemadam Kebakaran membantu membersihkan rumah-rumah warga usai teredam banjir,” imbuhnya.
Bupati juga menyebut bahwa status kebencanaan belum dicabut atau masih pada level tanggap darurat. “Yang jelas kami akan terus pantau kondisi dan perkembangan di lapangan, ini juga menjadi bahan evaluasi ke depan, apakah status ini perlu diperpanjang lagi atau tidak,” tukasnya.
Berdasarkan data BPBD setempat per tanggal 25 Oktober, ada 7 kecamatan di Kabupaten Lamandau yang terendam banjir. Mencakup Kecamatan Delang, Kecamatan Lamandau, Kecamatan Batang Kawa, Kecamatan Bulik, Kecamatan Belantikan Raya, Kecamatan Sematu Jaya, dan Kecamatan Bulik Timur.
“Banjir tersebar di 51 desa dan 3 kelurahan, selain itu ada 113 fasilitas umum (fasum) dan 7 unit fasilitas sosial (fasos) yang turut terendam,” kata Plt Kepala Pelaksana BPBD Lamandau Ray Paskan.
Banjir kali ini mengakibatkan kerugian material. Sebanyak 6.383 unit rumah terendam. “Hingga saat ini total ada 17.276 jiwa dari 6.686 kepala keluarga terdampak, sedangkan warga yang mengungsi berjumlah 91 kepala keluarga atau 328 jiwa,” jelasnya.
Untuk diketahui, hingga hari ini kondisi tinggi muka air (TMA) DAS Lamandau pada STA Pantau Dermaga Batu Bisa berada pada level 686 cm atau mengalami penurunan ke level siaga I. Penurunan cukup signifikan 32 cm dari pantauan sebelumnya pada Selasa (25/10).
Sementara itu, banjir juga masih merendam wilayah Kobar. Banyak warga terdampak dan terpaksa mengungsi. Wilayah Desa Batu Kumpai Bawah, Desa Tantang, hingga Taras sudah tak berpenghuni. Semuanya mengungsi, lantaran ketinggian air sudah mencapai satu meter lebih. Hal itu dibenarkan oleh Kepala BPBD Kobar Sahruni.
“Saat ini kami fokus pada penyelamatan warga yang memang terdampak begitu parah. Kami ungsikan mereka ke tempat yang lebih aman, karena ketinggian air terus meningkat,” ucapnya kepada media, Rabu (26/10)
Dikatakannya bahwa hampir tiap hari bantuan berdatangan. Baik berupa sembako, keperluan tidur, serta berbagai peralatan lain. Juga ada bantuan bahan makanan untuk dapur umum. Warga bersatu-padu dan bergotong royong membantu sesama.
Ada empat truk yang dikerahkan BPBD untuk mengantar bantuan seberat 21 ton. Berbagai bantuan itu dikirim ke wilayah-wilayah terdampak banjir. Mulai dari Desa Rungun, Kondang, Lalang, hingga Kotawaringin Hulu. Diperkirakan bantuan tersebut mencukupi sesuai jumlah korban terdampak.
“Sudah kami kirim bantuan untuk Kecamatan Kolam. Kenapa baru sekarang, karena berkaitan dengan akses,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Bhayangkari Polda Kalteng Dewi Nanang Avianto didampingi Wakapolda Irjen Pol Ida Oetari Poernamasari turun ke lokasi banjir. Kedatangannya bersama pengurus lain adalah untuk membantu dan memberikan empati kepada para korban, sekaligus memastikan sejauh mana tindakan dan langkah Bhayangkari Polres Kobar dalam membantu korban bencana. Meskipun selama ini sudah cukup maksimal, tetapi pihaknya ingin melihat langsung kondisi warga.
“Kami turut prihatin dengan kondisi warga yang terdampak bencana banjir. Karena itu kami menyalurkan bantuan agar dapat meringankan beban mereka. Kami juga berdoa agar bencana banjir ini segera berakhir,” ucapnya.
Dewi menambahkan, peran serta TNI-Polri dalam membuka dapur umum cukup berdampak positif. Bisa menyiapkan makanan bagi para korban bencana. Dengan adanya makanan siap saji, para korban bencana dipastikan tidak kelaparan. Begitu pula dengan pemberian konseling bagi anak-anak yang usia sekolah di tenda-tenda pengungsian.
“Ini tanggung jawab dan kepedulian kita bersama dalam memberikan perhatian serta dukungan. Kami yakin dengan adanya support ini akan memberikan dampak positif bagi para korban banjir,” tuturnya.
Musibah banjir yang melanda sejumlah wilayah di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) terus menjadi perhatian pemerintah daerah dan berbagai pihak. Upaya penanganan terus dilakukan. Salah satunya dengan menyalurkan bantuan secara langsung dan tepat sasaran kepada masyarakat terdampak.
Seperti yang dilakukan Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran dan didukung Anggota Komisi III DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) Kalteng H Agustiar Sabran SKom, dengan menyerahkan bantuan paket sembako kepada korban banjir di 14 desa wilayah Kecamatan Mentaya Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur.

Paket sembako yang didistribusikan kepada warga terdampak banjir berjumlah 2.455 paket. Pendistribusian itu ditangani oleh Dinas Perkebunan Provinsi Kalteng, Korem 102/Panju Panjung, dan Polda Kalteng.
Penyerahan dilakukan secara langsung Plt Kepala Dinas Perkebunan (Kadisbun) Kalteng Rizky R Badjuri didampingi kepala desa setempat dengan menggunakan kelotok. Selain di Kecamatan Mentaya Hulu, bantuan juga diberikan untuk warga Desa Kawan Batu, Baampah, Tangkarobah, Tanjung Bantur, Kuala Kuayan, beberapa lainnya, baru-baru ini.
Gubernur Kalteng Sugianto Sabran mengatakan, bantuan tersebut merupakan respons cepat dan tanggap pemerintah atas kesulitan masyarakat. Bantuan tersebut diharapkan segera tersalurkan ke masyarakat di desa-desa terdampak banjir.
“Bantuan ini merupakan wujud perhatian pemerintah provinsi dan gubernur kepada masyarakat,” ucapnya, Senin (24/10).
Sugianto menambahkan, seluruh pihak hendaknya memiliki kepekaan dan kepedulian sosial terhadap masyarakat yang saat ini dilanda bencana. Ia juga mengimbau kepala daerah tingkat kabupaten/kota se-Kalteng untuk selalu hadir di tengah masyarakat. Gubernur tak ingin mendengar soal keterlambatan pemerintah daerah dalam penanganan bencana di wilayah Kalteng.
“Ingat, jajaran pemerintah kabupaten/kota selaku garda terdepan harus bisa memberikan pertolongan pertama, sehingga kehadiran pemerintah benar-benar dirasakan masyarakat, terlebih dalam keadaan sulit seperti musibah dan bencana yang terjadi saat ini,” tegasnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Perkebunan (Kadisbun) Kalteng Rizky R Badjuri memastikan bahwa bantuan disalurkan secara langsung kepada masyarakat. Ia pun menegaskan bahwa pemerintah tidak akan tinggal diam atas kondisi yang dialami masyarakat.
“Konkretnya pemerintah akan selalu hadir di tengah masyarakat. Semoga kondisi (bencana alam, red) ini segera berakhir. Mari kita sam-sama memberikan yang terbaik untuk masyarakat,” tutupnya. (lan/nue/son/ce/ala/ko)