PALANGKA RAYA-Jaringan listrik PLN di Kalimantan Tengah (Kalteng) masih tidak merata. Hal itu terlihat dengan masih banyaknya wilayah terutama perdesaan yang belum menikmati jaringan listrik 24 jam. Hal ini menarik perhatian Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalteng, Achmad Rasyid.
Rasyid memberikan contoh di Desa Damparan, Kecamatan Dusun Hilir, Kabupaten Barito Selatan (Barsel). Listrik belum menyala 24 jam dan adanya listrik pun bukan dari jaringan PLN tapi secara mandiri dengan mengandalkan genset yang pastinya waktu menyala terbatas.
“Masyarakat pun mengharapkan adanya listrik PLN yang bisa menyala 24 jam untuk mendukung aktivitas di desa itu,” kata Achmad Rasyid, Minggu (29/1).
Ketua Fraksi Partai Gerindra ini menyebut keberadaan listrik menyala 24 jam sangat dibutuhkan untuk mendukung perekonomian masyarakat. Banyak usaha masyarakat yang bergantung dengan listrik. “Listrik dapat dipenuhi hanya mengandalkan mesin genset, dari segi bahan bakar juga tergolong mahal hingga menyulitkan masyarakat. Jadi, besar harapan mereka pemerintah dapat merealisasi aspirasi itu,” ujarnya.
Selain itu, Dewan dari Dapil IV yang meliput daerah DAS Barito ini juga menyampaikan tidak hanya di Desa Damparan saja yang belum menikmati jaringan listrik PLN tapi juga daerah perdesaan lainnya di Kalteng. Rasyid pun mendorong pemerintah agar dapat segera melakukan percepatan pembangunan jaringan listrik di wilayah provinsi ini.
“Pemerintah kita minta jangan hanya memperhatikan jaringan listrik di wilayah pulau Jawa saja, tapi juga Kalteng. Karena disini masih banyak perdesaan yang belum menikmati jaringan listrik. Harapan kami ini bisa menjadi perhatian baik pemerintah pusat maupun daerah,” tukasnya. (irj/ram/ko)