PALANGKA RAYA – Berdasarkan perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sebagian wilayah di Kalimantan Tengah di musim hujan ini, cuacanya cukup ekstrem. Untuk itu, warga Kalteng diminta harus waspada, karena akan ada potensi angin puting beliung yang dapat membahayakan masyarakat.
Prakirawan BMKG Kota Palangka Raya Ika Priti mengatakan, kondisi Kalteng beberapa hari ke depan secara umum berpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat. Lantaran, labilitas udara cukup kuat jika dilihat dari kelembaban udara yang cukup basah.
“Kandungan uap air di udara juga cukup tinggi untuk mendukung proses pembentukan awan konvektif yang menghasilkan hujan,” katanya saat diwawancarai melalui telepon, Sabtu (4/3).
Ika menjelaskan, berdasarkan prediksi tiga harian, untuk tanggal 4 hingga 6 Maret ini secara umum memang potensi hujan masih cukup merata dengan intensitas sedang hingga lebat. Daerah-daerah yang diperkirakan terjadi hujan ini meliputi seluruh wilayah Kalteng.
“Begitu pun untuk perkiraan hingga sepekan ke depan, mulai 7 hingga 10 Maret, potensi hujan juga masih cukup merata,” jelasnya kepada Kalteng Pos, kemarin.
Dijelaskannya, puncak musim hujan di sebagian wilayah Kalteng yang terjadi pada Maret ini di antaranya di Kota Palangka Raya, Kabupaten Gunung Mas (Gumas), Kapuas bagian tengah dan utara, Barito Utara (Batara), Barito Selatan (Barsel) dan Kabupaten Katingan bagian tengah.
“Untuk di daerah lain, sudah terjadi puncak musim hujan pada November dan Desember 2022. Sebagian wilayah lainnya juga sudah terjadi di Januari 2023 ini,” sebutnya, Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya Emy Abriyanti mengatakan, untuk Kota Palangka Raya sudah diprediksi oleh BMKG mengalami puncak musim hujan. Untuk itu, pihaknya sudah siaga terhadap cuaca ekstrem yang dimungkinkan akan terjadi beberapa hal yang membahayakan. “Saat ini cuaca ekstrem, misal saja saat menjelang hujan akan terjadi angin kencang,” tegasnya.
Pihaknya menyebutkan, jika terjadi hujan dengan puting beliung, maka beberapa hal yang dikhawatirkan yakni atap rumah warga yang memang sudah rapuh akan terbang. Selain itu juga dikhawatirkan terjadinya pohon tumbang.
“Termasuk pohon-pohon yang akarnya sudah tidak kuat itu bisa tumbang. Hal-hal ini lah yang saat ini tengah kita waspadai terkait kebencanaan,” pungkasnya. (abw/ens/ko)