Bikers Subuhan Palangka Raya menyiarkan salat subuh berjemaah kepada umat muslim. Perkumpulan yang didominasi anak motor ini rutin melaksanakan salat subuh berjemaah di musala dan masjid yang ada di Kota Cantik.
ANISA B WAHDAH, Palangka Raya
SEMANGAT anak motor yang ingin memakmurkan masjid menjadi cikal bakal Biker Subuhan yang didirikan di Provinsi Riau. Kini komunitas anak motor ini sudah tersebar ke berbagai daerah di Indonesia, termasuk Kalteng. Salah satunya di Kota Palangka Raya.
Hampir tiga tahun, Bikers Subuhan di Palangka Raya yang didirikan 2019 lalu, terus meramaikan masjid tiap pagi dengan salat subuh berjemaah.
Pergerakan misi mereka yakni ingin meramaikan dan memakmurkan masjid untuk melaksanakan salat subuh berjemaah.
Usut punya usut, komunitas ini terdiri dari dua latar belakang, yakni komunitas anak motor dan keagamaan.
Berawal dari rutinitas anak motor yang pulang dini hari menjelang subuh, menjadi motivasi mereka untuk melaksanakan salat subuh berjemaah di masjid maupun musala sebelum pulang ke rumah masing-masing. Itulah latar belakang komunitas anak motor ini menamai perkumpulannya, Bikers Subuhan.
“Alhamdulillah, Bikers Subuhan Palangka Raya sudah rutin melaksanakan salat subuh berjemaah tiap hari dari masjid ke masjid yang ada di wilayah Kota Palangka Raya ini,” kata Ketua Bikers Subuhan Palangka Raya, Tri Sutrisno.
Meski awalnya komunitas ini didominasi anak motor, tetapi lambat laun peminat komunitas ini makin banyak.
Anggota komunitas ini tidak lagi sebatas anak motor, tetapi terbuka untuk semua kalangan. Di Palangka Raya, anggota Bikers Subuhan berjumlah sekitar 140 orang dari berbagai usia maupun latar belakang pekerjaan.
“Memang awalnya kumpulan anak-anak motor, tetapi kemudian makin terbuka, siapa pun bisa bergabung dengan Bikers Subuhan, saat ini anggota kami terdiri dari anak muda hingga orang dewasa, baik yang masih sekolah, kuliah, maupun yang sudah bekerja, ada yang PNS, TNI, dan swasta. Meski terbuka, anggota komunitas ini hanya dibatasi untuk kaum pria,” ucap Tris, panggilan akrabnya.
Meski misi Bikers Subuhan belum sepenuhnya tercapai, tetapi setidaknya upaya memakmurkan masjid sudah rutin dilaksanakan. Pasalnya, misi komunitas ini yakni mengharapkan setiap pelaksanaan salat subuh berjemaah dapat terisi dari setengah kapasitas musala/masjid.
Namun saat ini anggota yang bisa melaksanakan salat subuh berjemaah berkisar di angka 15 hingga 20 orang.
“Kalau akhir pekan bisa mencapai 35 orang, setidaknya melalui komunitas ini kami bisa melakukan syiar kepada umat muslim agar bisa melaksanakan salat subuh berjemaah di masjid sekitar tempat tinggal masing- masing,” tutur karyawan swasta ini.
Pria kelahiran Kabupaten Kapuas ini menyebut, untuk pelaksanaan salat subuh berjemaah tiap hari, sudah dijadwalkan oleh pengurus.
Ditetapkan bergantian di masjid-masjid atau musalamusala yang ada di Kota Cantik ini.“Selain di Palangka Raya, komunitas ini juga sudah terbentuk di Kapuas, Muara Teweh, Sampit, Kobar, dan Lamandau,” ucap pria yang lahir pada 1 September 1992 lalu.
Selain fokus pada salat subuh berjemaah, Bikers Subuhan Palangka Raya juga rutin melaksanakan berbagai kegiatan sosial. Salah satunya, Jumat Berbagai, yakni kegiatan sosial berupa memberikan makan siang gratis usai Salat Jumat yang dilaksanakan bergantian di masjid-masjid.
“Kami juga rutin melaksanakan majelis taklim untuk sama-sama belajar agama, itu kami laksanakan di Sekretariat Bikers Subuhan Palangka Raya, Jalan Tjilik Riwut Km 2,5 Palangka Raya, dilaksanakan sebulan sekali pada minggu kedua atau ketiga,” ucap pria berusia 31 tahun ini.
Kegiatan lainnya, biasanya tiap minggu pertama dalam bulan, Biker Subuhan Palangka Raya berbagi dengan anak-anak panti asuhan, berupa paket bahan kebutuhan pokok.
“Tiap akhir bulan kami melaksanakan tadabur alam, berkunjung ke objek wisata untuk silaturahmi bersama keluarga anggota komunitas, kegiatan touring kami barengi dengan kegiatan ziarah kubur,” jelas pria yang hobi motoran ini. (*/ce/ala/ko)