PALANGKA RAYA – Tim Pengabdian Masyarakat Dosen dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Palangka Raya (UPR) telah mengambil langkah untuk menawarkan solusi terhadap masalah yang ada di masyarakat. Mereka memperkenalkan konsep budi daya hidroponik berbasis pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) kepada pelajar SMP 10 Panjehang, di Kecamatan Rakumpit, Kota Palangka Raya.
“Pengabdian masyarakat merupakan salah satu pilar Tri Dharma Perguruan Tinggi. Melalui pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan dapat memberikan solusi permasalahan yang ada di masyarakat,” kata Ketua Tim Dr Siti Sunariyati MSi.
Kegiatan yang didanai dari BOPTN DRTPM Dirjendikti beranggotakan dosen dan mahasiswa. Mereka antara lain Wilson Jefriyanto SSi MSi dari Prodi Fisika Rasidah SPd MSc dari Prodi Kimia dan Yunus Pebriyanto SSi MSi dari Prodi Fisika. Sedangkan tiga orang mahasiswa yaitu Fadtra Jaya dan Muhammad Sadam Rahmansyah dari Prodi Biologi serta Ni Putu Hipumi Tribuana Aryani dari Prodi Fisika.
“Ini salah satu pelaksanaan pengamalan ilmu pengetahuan maupun teknologi yang tujuannya langsung kepada masyarakat secara kelembagaan melalui metodologi ilmiah sebagai penyebaran Tri Dharma Perguruan Tinggi,” ujar Sunariyati yang juga Dekan FMIPA UPR.
Melalui kegiatan pengabdian ini menjadi upaya memunculkan minat pelajar dalam budi daya sayuran, khususnya dalam menggunakan sistem hidroponik yang dipadukan dengan pemanfaatan energi terbarukan khususnya penggunaan sistem PLTS sebagai sumber energi listrik.
Program pengabdian masyarakat ini didasari oleh kondisi tanah di Desa Panjehang yang kurang subur tidak memungkinkan untuk tanam-tanaman terkhususnya sayur. Akibatnya sayur pun didatangkan dalam jumlah terbatas, dan membuat kebutuhan konsumsi sayur tidak terpenuhi. Selain itu, walaupun PLN telah tersedia di Desa Panjehang namun penyaluran listrik masih belum optimal dan sering terjadi pemadaman. Selain mengganggu aktivitas sehari-hari juga turut berpengaruh terhadap aktivitas belajar mengajar di sekolah.
SMP Negeri 10 Palangka Raya merupakan sekolah yang terletak di daerah terpencil, tempat anak-anak Desa Panjehang menjalani pendidikan. Kendala akses transportasi dan kurangnya infrastruktur jaringan komunikasi di daerah ini telah mempengaruhi minat dan prestasi belajar pelajar.
Menurut Cahyo Putra Anugrah SPd, Kepala SMP Negeri 10 Palangka Raya, ia sangat mengapresiasi dan merasa gembira dengan baiknya kegiatan yang dilakukan oleh tim dari FMIPA UPR. Ia juga menghargai semangat tim tersebut yang bersedia datang dari jauh ke sekolah yang berada di pinggiran Kota Palangka Raya ini. (ko)