kaltengonline.com-Murai Kalimantan menjadi salah satu jenis burung kicau yang digemari di kalangan pecinta burung di Indonesia. Dikenal dengan suara merdunya yang nyaring serta gaya tarung yang atraktif. Burung ini tak hanya memikat dari sisi estetika, tapi juga bernilai ekonomi tinggi.
Berbeda dengan Murai Batu dari Sumatera, Murai Kalimantan memiliki ciri khas tersendiri. Ukurannya sedikit lebih kecil, namun memiliki variasi suara yang tajam. Tembakan-tembakan cepat yang menjadi daya tarik utama di arena lomba.
“Keunggulan Murai Kalimantan ada pada mental tarungnya yang kuat dan cepat menirukan suara burung lain. Ini yang membuatnya banyak dicari penghobi,” ujar Budi, seorang penghobi burung asal Palangka Raya, Sabtu (20/6).

Populasi Murai Kalimantan tersebar di berbagai daerah hutan tropis di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. Namun, maraknya perburuan liar tanpa kontrol telah menyebabkan populasinya mulai menurun di habitat aslinya.
Karena itu, banyak komunitas kicau mania mulai mendorong program penangkaran burung Murai Kalimantan sebagai langkah konservasi sekaligus peluang bisnis. “Burung hasil penangkaran pun kini banyak diburu. Karena kualitasnya yang tak kalah dari tangkapan alam,”ucapnya.
Harga seekor Murai Kalimantan bervariasi, mulai dari Rp 800.000 hingga belasan juta rupiah tergantung kualitas suara, umur, dan mental bertarungnya.
Ajang lomba kicau burung di Kalimantan pun kerap menjadikan Murai Kalimantan sebagai kelas bergengsi. Mersaing dengan jenis-jenis murai lainnya dari berbagai daerah di Indonesia.
Meningkatnya minat terhadap Murai Kalimantan menandakan bahwa burung endemik Borneo ini bukan hanya aset kicau. Tapi juga bagian dari kekayaan fauna yang harus dijaga kelestariannya.(bud)