Demi Pendidikan, PLN Hadir di Daerah 3T

oleh
oleh
GM PLN Unit Induk Distribusi Kalselteng, Iwan Soelistijono, bersama rombongan menyusuri Sungai Kahayan menuju Desa Penda Barania, Kecamatan Kahayan Tengah, Kabupaten Pulang Pisau.

Deru mesin perahu perlahan berpadu dengan riak Sungai Kahayan yang tenang, Kamis (10/7) pagi itu. Di atasnya, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Tengah (UID Kalselteng) Iwan Soelistijono beserta rombongan menempuh perjalanan menuju Desa Penda Barania, Kecamatan Kahayan Tengah, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah.

Bukan sekadar kunjungan kerja, perjalanan ini membawa sebuah misi menghadirkan terang dan harapan bagi anak-anak di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

Setelah menempuh perjalanan darat dan air sejauh lebih dari 11 kilometer dari Palangka Raya, rombongan tiba di SD Negeri Penda Barania 1. Suasana sederhana di sekolah tepian sungai itu mendadak hangat oleh sambutan para guru dan senyum tulus siswa-siswi. Di tengah fasilitas terbatas, semangat belajar mereka tak pernah padam.

GM PLN Unit Induk Distribusi Kalselteng, Iwan Soelistijono saat di SDN Penda Barania 1 Kabupaten Pulang Pisau.

Kepala sekolah, Rusnani, S.Pd.SD, tak mampu menyembunyikan rasa harunya. “Kami sangat bangga dan bersyukur. Kehadiran PLN membawa harapan baru. Listrik dan bantuan yang diberikan akan sangat membantu proses belajar-mengajar,” ucapnya.

Untuk pertama kalinya, listrik hadir secara mandiri di sekolah ini melalui pemasangan teknologi energi surya SuperSUN. Berkapasitas setara 1.300 kVA, sistem ini menjadi sumber energi utama bagi ruang kelas dan ruang guru. Sebelum itu, sekolah ini hanya mengandalkan cahaya matahari dan lampu seadanya.

“Energi ini bukan hanya untuk menerangi, tetapi juga untuk memberdayakan. Anak-anak di sini berhak atas pendidikan yang layak,” kata Iwan Soelistijono usai meresmikan penyalaan listrik SuperSUN.

Baca Juga:  Pemkab Kobar Siapkan Pos Induk, Stok Pangan & BBM Aman untuk Libur Akhir Tahun

Tak hanya membawa listrik, PLN juga menyerahkan bantuan berupa satu unit laptop dan buku-buku bacaan untuk sekolah. Anak-anak mendekat, mata mereka berbinar melihat tumpukan buku baru—jendela dunia yang kini bisa mereka buka kapan saja, bahkan di malam hari.

Laptop tersebut disambut gembira para guru. “Kami bisa lebih kreatif mengajar, membuat bahan ajar, dan mencatat administrasi dengan lebih baik,” ujar Rusnani.

Iwan menegaskan, kehadiran mereka adalah wujud tanggung jawab PLN kepada masyarakat. “Menerangi negeri bukan hanya tentang listrik, tetapi juga mencerdaskan kehidupan bangsa. Perjalanan jauh ini sebanding dengan semangat anak-anak yang tak pernah padam,” ujarnya.

PLN melihat Kalimantan sebagai daerah dengan potensi besar energi baru terbarukan, terutama tenaga surya. SuperSUN menjadi salah satu langkah strategis dalam pemerataan akses listrik serta mendukung pembangunan berkelanjutan, khususnya di sektor pendidikan.

Kini, malam di SDN Penda Barania 1 tak lagi gulita. Anak-anak bisa belajar lebih lama, guru bisa menyiapkan pelajaran dengan lebih baik, dan sekolah kecil di tepi Sungai Kahayan itu kini menjadi simbol harapan baru.

“Semoga anak-anak di sini semakin semangat belajar, dan suatu hari nanti kembali membangun desanya,” tutup Iwan.(bud)