PALANGKA RAYA, kaltengonline.com – Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Kalimantan Tengah (PW GP Ansor Kalteng) terus mendorong kemandirian ekonomi kader dengan menjajaki kolaborasi strategis bersama PT Jamkrida Kalteng. Dalam audiensi yang digelar baru-baru ini, kedua pihak membahas peluang sinergi program, khususnya terkait jaminan kredit bagi Badan Usaha Milik Ansor (BUMA).
Pertemuan ini dipimpin langsung oleh Ketua PW GP Ansor Kalteng, Arjoni, didampingi sejumlah pengurus harian. Mereka disambut hangat oleh Plt Komisaris Utama PT Jamkrida Kalteng, Chris Px, dan Direktur Keuangan, Rio Kriswana.
“GP Ansor siap membangun badan usaha secara profesional, dan tentu kami membutuhkan dukungan lembaga penjamin seperti PT Jamkrida agar akses permodalan bagi kader bisa lebih terbuka dan terjamin,” ujarnya, Selasa (22/7/2025).
Menurut Arjoni, BUMA adalah salah satu instrumen ekonomi organisasi yang akan dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan kader. Sehingga memperkuat kontribusi nyata pemuda Nahdliyin dalam membangun perekonomian daerah secara inklusif.
Plt Komisaris Utama PT Jamkrida, Chris Px menyambut baik gagasan kolaboratif tersebut. Melalui kesiapan pihaknya untuk mendampingi dan memberikan skema penjaminan kredit yang sesuai dengan kebutuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berbasis komunitas seperti BUMA.
“Kami mendukung penuh inisiatif GP Ansor. Prinsip kami adalah menjamin yang layak, bukan hanya yang besar. Jika usaha kader Ansor punya potensi dan dikelola baik, kami siap bantu fasilitasi,” kata Chris.
Sementara itu, Direktur Keuangan PT Jamkrida, Rio Kriswana menambahkan, pendekatan kolaboratif ini bisa dikembangkan lebih luas melalui edukasi keuangan, pelatihan pengelolaan usaha, hingga penyusunan proposal bisnis yang kredibel.
Sebagai tindak lanjut, kedua pihak sepakat menyusun kerangka kerja sama yang akan dituangkan dalam nota kesepahaman (MoU). Program sinergi ini juga akan diperluas ke kabupaten/kota dengan melibatkan PW dan PC GP Ansor se-Kalteng.
“Ini langkah konkret Ansor dalam membangun kemandirian ekonomi. Kita tidak sekadar bergerak di sosial dan keagamaan, tapi juga ikut membangun ekosistem usaha berbasis kader,” pungkas Arjoni.(bud)
