Angka Stunting Pulang Pisau Naik Jadi 27,9 Persen, DPRD Minta Sinergi

oleh
oleh
Hero Harapanno Mandouw
Hero Harapanno Mandouw

PALANGKA RAYA, Kaltengonline.com – Meski secara umum angka stunting di Kalimantan Tengah diklaim mengalami penurunan kondisi berbeda justru terjadi di Kabupaten Pulang Pisau. Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) prevalensi stunting di kabupaten tersebut tercatat naik dari 24 persen pada tahun 2023 menjadi 27,9 persen pada tahun 2024.

Anggota DPRD Kalimantan Tengah, Hero Harapanno Mandouw, menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam penanganan stunting terutama di wilayah yang angkanya masih tergolong tinggi. Ia menyebut bahwa masalah gizi pada ibu hamil dan balita harus menjadi prioritas perhatian dari seluruh pemangku kebijakan.

“Pemerintah kabupaten, dinas kesehatan, TP-PKK, dan semua pihak terkait harus duduk bersama mencari solusi konkret. Penanganan stunting tidak bisa setengah-setengah,” ucap Hero, Kamis (31/7).

Baca Juga:  DPRD Kalteng Apresiasi HBN, Soroti Efisiensi dan Substansi Budaya

Menurutnya keselarasan antara program pemerintah dengan partisipasi masyarakat sangat penting dalam menekan angka stunting secara menyeluruh. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan aktif dari warga dalam menyukseskan berbagai program gizi dan kesehatan.

“Pemerintah boleh punya program tapi kalau tidak diterima secara terbuka oleh masyarakat maka hasilnya tidak akan maksimal. Kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan pribadi juga sangat menentukan,” ujarnya.

Hero mengapresiasi langkah-langkah yang selama ini telah dilakukan oleh Pemkab dalam penanganan stunting. Namun, ia berharap upaya itu bisa lebih difokuskan berkenaan dengan angka stunting yang prevalensinya masih tinggi seperti Pulang Pisau. “Kami minta penanganan jangan bersifat umum saja tapi juga menyasar ke seluruh titik agar capaian bisa merata,” tutupnya. (*afa/ko)