SAMPIT, Kaltengonline.com – Demi mendukung keselamatan berlalu lintas dan menjaga ketertiban jalan raya, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) intensif melakukan perawatan rambu-rambu lalu lintas. Langkah ini mencakup pembersihan rambu yang tertutup debu dan lumut, serta pemangkasan dahan pohon yang menghalangi visibilitas pengendara.
Pelaksana Tugas Kepala Dishub Kotim, Raihansyah, menyampaikan bahwa masih banyak rambu dalam kondisi tidak layak terlihat karena kotor atau terhalang pepohonan.
“Banyak rambu yang tertutup kotoran, bahkan sebagian sudah nyaris tidak terbaca. Itu sangat berbahaya bagi pengguna jalan, terutama di titik rawan. Maka, kami bersihkan satu per satu,” ungkapnya, Jumat (1/8/2025).
Ia menjelaskan, kondisi jalan di Kotim sangat bervariasi—ada yang lurus dan mulus, ada pula yang rusak, bergelombang, dan berbelok tajam, belum lagi kawasan padat seperti sekitar sekolah dan pusat kegiatan masyarakat. Dalam situasi ini, kejelasan rambu lalu lintas menjadi vital untuk mencegah kecelakaan.
Petugas Dishub pun turun langsung ke lapangan untuk membersihkan rambu menggunakan air sabun dan peralatan sederhana. Selain itu, pohon-pohon yang rantingnya menjuntai ke badan jalan atau menutupi Penerangan Jalan Umum (PJU) turut ditebang dan dirapikan.
“Kami bergerak dengan apa yang ada. Walau anggaran terbatas, tidak ada alasan untuk menunda. Tindakan ringan seperti ini sudah sangat membantu menjaga keselamatan,” tegas Raihansyah, yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kotim.
Kolaborasi dengan dinas lain juga dilakukan untuk menangani titik-titik yang memerlukan penanganan lebih serius, terutama yang berkaitan dengan penerangan dan akses jalan di malam hari.
Hasilnya, beberapa ruas jalan di kawasan kota Sampit kini tampak lebih terang dan tertib, menambah kenyamanan serta rasa aman bagi pengguna jalan, baik pengendara maupun pejalan kaki.
Raihansyah menegaskan, perawatan infrastruktur transportasi adalah pekerjaan berkelanjutan yang tak boleh berhenti meski terkendala anggaran. “Kami akan terus bergerak, sambil menunggu dukungan dana yang lebih memadai,” tandasnya.(ko)