Warga Tamban Jaya Harapkan Program Bedah Rumah 50 Unit dari Pemkab Kapuas

oleh
oleh
TANGGAP: Wakil Ketua II DPRD Kapuas Berinto (tiga dari kiri) turut mendampingi Wakil Bupati Kapuas Dodo meninjau langsung kondisi masyarakat terdampak, Rabu (27/8).
TANGGAP: Wakil Ketua II DPRD Kapuas Berinto (tiga dari kiri) turut mendampingi Wakil Bupati Kapuas Dodo meninjau langsung kondisi masyarakat terdampak, Rabu (27/8).

KUALA KAPUAS, Kaltengonline.com – Puluhan rumah warga di Desa Tamban Jaya, Kecamatan Tamban Catur dianggap kurang layak. Kondisi ini mendorong masyarakat setempat mengusulkan program bedah rumah sebanyak 50 unit serta bantuan.

Selain mengajukan program bedah rumah, masyarakat juga mengajukan usulan dana hibah untuk rumah ibadah kepada Pemerintah Kabupaten Kapuas. Anggota DPRD Kapuas Suprianto mengungkapkan, kebutuhan akan rumah layak huni dan sarana ibadah adalah hal yang sangat mendesak.

“Banyak rumah warga yang memang sudah kurang layak. Mereka sangat berharap program bedah rumah bisa masuk ke Tamban Jaya tahun depan. Begitu juga dengan tempat ibadah, yang butuh dukungan agar dapat menunjang kegiatan keagamaan masyarakat,” ujar Suprianto, Rabu (26/8).

Menurut Suprianto, kebutuhan rumah layak huni menjadi hal krusial karena langsung berhubungan dengan kualitas hidup masyarakat. Selain itu, rumah ibadah juga menjadi pusat kegiatan sosial yang tak hanya bernuansa keagamaan, tetapi juga mempererat persaudaraan antarwarga.

“ Kalau rumahnya layak, masyarakat lebih nyaman tinggal dan beraktivitas. Sementara rumah ibadah yang memadai akan memperkuat kerukunan dan kehidupan sosial masyarakat,” tambahnya.

Baca Juga:  Yetty Indriana Apresiasi Kapuas 88 Bersinar FC Raih Kemenangan di Piala Gubernur Kalteng

Masyarakat Tamban Jaya sendiri sudah lama menantikan perhatian pemerintah. Sejumlah warga mengaku, kondisi rumah mereka kerap bocor saat hujan dan lapuk dimakan usia. Sementara rumah ibadah di desa itu juga masih sederhana dan membutuhkan perbaikan agar dapat menampung jamaah dengan lebih baik.

“Ini bukan sekadar pembangunan fisik, tapi menyangkut harkat dan martabat warga di perdesaan. Kami di DPRD akan terus mendorong agar program ini tidak hanya tercatat sebagai usulan, melainkan betul-betul direalisasikan,” tegas Suprianto.

Ia juga menekankan pentingnya pemerataan pembangunan, agar desa-desa di Kapuas tidak tertinggal jauh dibanding wilayah perkotaan. Dengan adanya program bedah rumah dan bantuan hibah tempat ibadah, diharapkan kesejahteraan masyarakat desa bisa meningkat.

“Pembangunan harus adil, jangan hanya di kota, tapi desa-desa juga harus diperhatikan. Kami juga mengapresiasi program satu desa satu miliar yang akan digulirkan Pemkab Kapuas pada 2026 mendatang. Dengan program tersebut kita harapkan akan mendorong kemajuan desa,” tandasnya. (art/ko)