PALANGKA RAYA-Setelah ditunjuk menukangi Kalteng Putra di sisa pertandingan Liga 2, Freddy Muli langsung memimpin latihan perdana skuad Laskar Isen Mulang di Stadion Tuah Pahoe, Palangka Raya, Kamis pagi (6/10).
Mengawali tugas memimpin Kalteng Putra, Freddy Muli langsung fokus pada perbaikan mental pemain. Kemarin pagi, pelatih baru itu langsung menguji fisik para pemain dengan cara menggelar game internal. Pemain dibagi menjadi dua tim dan bertanding selama 90 menit.
Dengan metode tersebut, Freddy ingin mengecek kondisi fisik skuad Kalteng Putra. Selesai menggelar game internal, Freddy juga melihat mentalitas dan motivasi pemain masih kurang. Hal itu sangat mungkin terjadi akibat kekalahan beruntun yang dialami Kalteng Putra, sehingga mengakibatkan mental dan psikis pemain terganggu.
“Mental mereka down akibat kekalahan demi kekalahan yang didapatkan. Di samping itu, tuntutan dari publik karena rentetan kekalahan itu menjadi pekerjaan rumah bagi saya, bagaimana membangkitkan lagi semangat para pemain agar bisa menjalani pertandingan le depan tanpa terbebani oleh baying-bayang kekalahan yang dialami,” terang Freddy.
Maka dari itu, Freddy berencana melakukan penyegaran tim saat kompetisi leg pertama berakhir sebagai persiapan menghadapi leg kedua. Freddy ingin memastikan sektor mana saja yang perlu dibenahi dan sektor mana saja yang perlu menambah kekuatan, karena ia baru menangani tim ini. Dari analisis pelatih yang pernah menjadi juru taktik Persebaya Surabaya itu, letak kesalahan tim adalah pada pola bermain.
“Jadi pola permainannya bagaimana, karakter pemain itu bagaimana, sebenarnya sistemnya bagus semua, baik-baik saja, tapi bagaimana kemampuan seorang pemain itu menerapkan sistem permainan yang ada, main bola itu gampang kok, tapi kalau fisik tidak mendukung, bagaimana mau main bagus, beberapa menit main, langsung down, fisik prima di sepak bola itu mutlak dibutuhkan,” lanjut Freddy Muli.
Berkaca dari kekalahan beruntun yang dialami Kalteng Putra, terutama saat bermain di Sidoarjo dan Balikpapan, salah satu yang menjadi catatan Freddy adalah soal kondisi fisik pemain yang cepat menurun. Kondisi fisik yang menurun mengakibatkan mudah kehilangan fokus dan konsentrasi. Alhasil tim ini menjadi lumbung gol bagi para lawan.
“Saya pantau dua pertandinga terakhir, memang dari segi permainan bagus, tapi selepas 18 menit, terlihat kondisi fisik langsung menurun, pola permainan berubah dan membuat para pemain hilang konsentrasi. Maka dari itu, pada sesi latihan ini saya terapkan mereka bermain selama 90 menit full. Dari situ saya bisa buat analisis terhadap seluruh pemain, bagaimana kondisi fisik mereka,” tutupnya. (ena/ce/ala)