kaltengonline.com – Pemerintah Kabupaten Barito Utara melalui Dinas Kesehatan setempat menggelar pertemuan koordinasi lintas sektoral pendampingan skrining/deteksi dini kesehatan jiwa di Comvention Hall Armani Hotel, Muara Teweh, Rabu (16/11).
Kegiatan tersbeut dibuka Kepala Dinas Kesehatan Barito Utara H Siswandoyo dan dihadiri narasumber dari Subdit Kementerian Kesehatan Direktorat Kesehatan Jiwa. Diantaranya dr Edward Idul Riyadi, Dyah Santika dan Dody Arli P, Kasi Dinkes Provinsi Kalteng Bidang P2P Yulka Susana, Sekretaris Dinkes Pariadi serta undangan lainnya.
Kepala Dinas Kesehatan Barito Utara H Siswandoyo mengatakan, kesehatan mental sama halnya dengan kesehatan fisik bagi manusia. Dengan sehat mental maka aspek kehidupan yang lain dalam seseorang akan bekerja lebih maksimal.
“Kesehatan mental yang baik untuk individu merupakan kondisi dimana orang tersebut terbebas dari segala jenis gangguan jiwa. Secara normal, dalam menjalankan hidup dapat menyesuaikan diri untuk menghadapi masalah-masalah yang mungkin ditemui sepanjang hidupnya,” kata Siswandoyo, saat itu.
Menurut WHO, lanjut Siswandoyo, kesehatan mental merupakan kondisi dari kesejahteraan yang disadari individu, di dalamnya terdapat kemampuan-kemampuan untuk mengelola stres kehidupan yang wajar, untuk bekerja secara produktif dan menghasilkan. “Satu atau lebih gangguan jiwa dan perilaku dialami oleh 25 persen dari seluruh penduduk pada suatu masa dari hidupnya,” imbuhnya.
World Health Organization (WHO) menemukan 24 persen pasien yang berobat ke pelayanan kesehatan primer memiliki diagnosis gangguan jiwa. “Gangguan jiwa yang sering ditemukan pada pelayanan kesehatan primer diantaranya adalah depresi dan cemas, baik sebagai diagnosis maupun komorbid dengan diagnosis fisiknya (World Health report 2001),” pungkasnya. (her/ens/ko)