kaltengonline.com – Untuk membangun ketahanan pangan, Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan telah melaksanakan berbagai program. Dianta ranya adalah Pekarangan Pangan Les tari (P2L) untuk memenuhi gizi ke luarga.
“Melalui P2L ini kami melakukan penetrasi kepada masyarakat dalam bentuk bantuan. Bantuan tersebut disalurkan setelah masyarakat membentuk kelompok yang dinamakan Kelompok Wanita Tani (KWT),” ucap Kepala DPKP Palangka Raya drs Renson MSi melalui Kepala Bidang Ketahanan Pangan Yusianto Sp kepada Kalteng Pos, Rabu (23/11).
“Di Palangka Raya ada 50 KWT, tetapi yang masih aktif sebanyak 29 KWT saja,” imbuhnya.
Ia menjelaskan, KWT beranggotakan minimal 20 orang. Kemudian mereka juga harus terdaftar disimultan dan sudah diverifikasi serta layak untuk mendapatkan bantuan.
“Bantuan nya dalam bentuk uang, yang langsung ditransfer ke kelompok masing masing untuk dibelanjakan sesuai dengan keperluan kelompok tani tersebut,” terangnya..
Disamping itu, lanjutnya, minimal KWT harus punya demplot atau lahan minimum 400 M persegi. Sebab demplot ini menjadi laboratorium mereka dan di situ juga ada juga rumah bibit. Rumah bibit tersebut biasanya dibuat permanen dengan menggunakan baja ringan.
“Mereka juga diwajibkan memproduksi bibit sekitar 20.000 bibit per tahun dengan berbagai jenis bibit dengan prioritas cabai,” ungkapnya.
Menurut Yusianto, dalam penggelolaan bibit, DPKP juga melakukan pendampingan dan pelatihan dengan melibatkan orang yang berkompeten dibidangnya.
Ia berharap, dengan adanya program ini maka akan menunjang pemenuhan gizi rumah tangga. “Berikutnya terkait in flasi, terutama sering kurangnya pasokan dari daerah lain, nah dengan ada program ini minimal bisa menekan demand atau permintaan,” tutupnya. (kom/yan/ktk/aza/ko)