TAMIANG LAYANG-Pemerintah Kabupaten Barito Timur (Bartim) melalui Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM setempat mengarahkan Pasar Ramadan 1444 Hijiriah bisa dikelola asosiasi pedagang. Mengingat anggaran yang tidak teralokasikan selama dua tahun terakhir sebagai dampak pandemi Covid-19.
Kepala Disdagkop UKM Bartim Berson menyampaikan, terkait Pasar Ramadan tahun ini sama seperti sebelumnya diserahkan kepada asosiasi pedagang, baik di Tamiang Layang maupun Ampah Kecamatan Dusun Tengah.
“Untuk pembuatan lapak itu telah disampaikan kepada mereka (asosiasi) dan sepakat, sehingga kita mengharapkan bisa mengakomodasi kepentingan para pedagang untuk berjualan dan masyarakat yang mencari segala hidangan pembuka atau takjil selama puasa,” kata Berson kepada Kalteng Pos, Kamis (9/3).
Menurut dia, pemerintah daerah melalui Disdagkop UKM tidak mengalokasikan anggaran Pasar Ramadan namun tetap mempersilahkan pedagang membuat secara swadaya. “Untuk lokasinya bisa dirembuk sesuai kesepakatan dan rekomendasi yang diberikan,” ujarnya.
Berson menambahkan, jelang Ramadan, segala kesiapan dilakukan daerah. Tidak hanya untuk penyediaan lapak pedagang namun terpenting adalah harga dan stok bahan pokok.
Pihaknya terus melakukan pengawasan terkait distribusi dan pemantauan kenaikan harga. “Untuk saat ini stok bahan pokok aman. Hanya satu memang terjadi peningkatan harga yaitu beras lokal,” ungkapnya.
Dijelaskan Berson, kenaikan harga beras lokal seperti jenis mayang signifikan. Harga di pasarann telah menembus Rp80 ribu untuk setiap lima liter. (log/ens/ko)