TAMIANG LAYANG-Pemerintah Kabupaten Barito Timur (Bartim) memberikan perhatian serius terhadap masalah stunting atau gagal tumbuh. Diantaranya, dengan telah melakukan langkah intervensi dalam hal pelayanan kesehatan dan yang lainnya.
Plt Asisten I Setda Bartim Ari Panan P Lelu menyampaikan, dalam hal stunting, beberapa intervensi pencegahan kasus baru telah dilakukan daerah. Pertama, pendampingan keluarga yang dilakukan tim pendamping keluarga, kemudian pembentukan dapur sehat atasi stunting. “Rembuk stunting tingkat desa dan minilokakarya tingkat kecamatan sudah dilakukan,” ungkap Ari Panan di sela penilaian kinerja delapan aksi konvergensi penurunan stunting tahun 2023 tingkat Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) secara virtual, Kamis (25/5).
Menurut Ari, daerah juga telah melakukan rapat koordinasi TPPS tingkat kabupaten. Selain itu, pemberian tablet tambah darah pada remaja dan ibu hamil, pengadaan USG di puskesmas untuk melakukan pemeriksaan kehamilan dan alat antropometri di puskesmas.
Pemerintah daerah juga telah melakukan MoU dengan seluruh KUA se-Bartim untuk dilakukan pendampingan calon pengantin.
Pemberian bahan pangan bergizi untuk sasaran keluarga berisiko stunting. “Untuk yang masih berproses adalah penyusunan perbup tentang percepatan penurunan stunting tingkat desa serta pembebasan biaya untuk pemeriksaan kesehatan calon pengantin dan harapannya segera bisa diselesaikan,” ungkap Ari. (log/ens/ko)