PALANGKA RAYA– Rektor Universitas Palangka Raya Prof Dr Ir Salampak MS, melantik sembilan orang pejabat, yakni enam wakil dekan, satu wakil direktur, satu orang sekretaris lembaga dan satu orang kepala UPT. Dia mengingatkan bahwa untuk membangun perguruan tinggi perlu kebersamaan, kekompakan dan sinergitas.
“Membangun perguruan tinggi perlu gotong royong, sinergitas. Tanpa ada kekompakan tidak akan bisa. Karena itu saya sampaikan, kita ini satu perahu, punya tujuan yang sama. Di dalam perahu itu harus kompak dan bekerjasama, sehingga bisa mengatasi gelombang dan lainnya,” ujar Salampak.
Salampak mengingatkan jajarannya bahwa tantangan ke depan tidak sama dengan dulu. Karena saat ini UPR telah ditetapkan sebagai PTN dengan pola keuangan Badan Layanan Umum (BLU). Perubahan ini membuat paradigma juga berubah. Target indikator kinerja utama (IKU) perguruan tinggi juga sudah berubah. Ini perlu perhatian khusus. Akreditasi untuk menuju PTN BH juga harus segera diperbaiki.
Saat pelantikan itu juga Rektor UPR sempat menyinggung soal masa studi di UPR yang masih ada masalah.
Karena masih ada mahasiswa yang studinya sampai tujuh tahun untuk S-1. Ini menurutnya harus segera diperbaiki bersama.
“Ke depan tidak ada lagi tidak ada yang masa studinya tujuh tahun. Targetnya akreditasinya bisa bagus,” ujar Salampak.
Menurutnya jika perguruan tinggi lain bisa, harusnya UPR juga bisa memperbaiki masa studi mahasiswa. Dia mencontohkan tahun 1988, dirinya menempuh pendidikan S-1 sudah ada target perguruan tinggi selesai empat tahun. Itu bisa dilakukan.
“Sekarangnya harusnya bisa empat tahun, bahkan kurang dari empat tahun. Karena sistem SKS sudah bisa mendukung itu,” ujarnya.
Ditanya, bagaimana dengan prodi – prodi seperti pendidikan kedokteran, teknik, apakah memungkinkan, Salampak menjawab itu sangat memungkinkan.
Menurutnya untuk sajarna kedokteran rata-rata bisa menyelesaikan studinya 3 tahun 8 bulan.
“Kalau teknik, kita lihat di ITB sebagai barometer prodi teknik di Indonesia, mereka bisa menyesaikan studinya kurang dari empat tahun.
Artinya itu bisa dilakukan.
Kenapa kita tidak bisa ? “ ujar Salampak.
Menurutnya, ada hal-hal yang harus dievalusi dalam proses mencapai target itu.
Hal ini sudah menjadi pembahasan di tingkat pimpinan UPR. Bagaimana masa studi bisa dipersingkat, tapi tidak menurunkan kualitas.
Saat ini UPR terus dituntut untuk terus mampu menjalankan fungsinya sebagai Lembaga Perguruan Tinggi dalam perannya menghasilkan dan memproyeksikan lulusan-lulusan yang unggul dan berkarakter dimana lulusan mampu bersaing dan beradaptasi dalam berbagai macam dinamika perubahan di masa yang akan datang tanpa melupakan karakter asli bangsa Indonesia. (sma/ko)