Inflasi Landai, Pemprov Tetap Waspada

oleh
oleh
SIDAK: Sekda Kalteng H Nuryakin saat sidak di Pasar Pelita dan distributor bahan pokok di Puruk Cahu, Kabupaten Murung Raya, Jumat (24/3).

PALANGKA RAYA-Catatan inflasi di Kalteng cukup landai. Pada Februari 2023 inflasi gabungan di Kalteng terdata sebesar 0,1 persen dan berada pada peringkat ke 15 se-Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh Asisten Setda Kalteng Bidang Perekonomian dan Pembangunan (Ekobang) Leonard S Ampung pada pembukaan pasar murah penyeimbang di halaman kantor gubernur, Jumat (24/3).

“Pencapain tersebut tak lepas dari Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dalam mengendalikan inflasi yang secara konsisten terus di lakukan,” ungkapnya.

Apresiasi yang luar biasa tak lupa ia sampaikan atas kerja keras instansi terkait dalam pengendalian inflasi di Kalteng. “Namun tidak menutup kemungkinan risiko adanya tekanan inflasi khususnya pada bulan Ramadan hingga menjelang Hari Raya Idulfitri, sehingga perlu diwaspadai bersama,” tekannya.

Dia mengatakan pasar penyeimbang ini digagas untuk kesejahteraan masyarakat. “Pelaksanaan pasar murah penyeimbang untuk ASN golongan 1 dan 2, tenaga kontrak, juga tenaga kebersihan yang ada di kantor Pemprov Kalteng dalam rangka menyongsong memasuki bulan suci Ramadan juga Hari Raya Idulfitri,” paparnya.

Pasar murah penyeimbaing ini menyediakan beberapa paket murah yang berisi 5 kilogram beras, 2 kilogram gula pasir, 2 liter minyak goreng, 1 kaleng susu kental manis, dan 1 kaleng sarden 1.

“Dengan harga pasar sebesar Rp 150.000 tapi telah disubsidi pemerintah masyarakat hanya perlu membayar Rp 50.000. Ini bukti bahwa pemprov hadir untuk memberikan subsidi dalam rangka menyongsong dan memasuki bulan Ramadan dan hari raya,” katanya.

Leo juga menyebutkan selanjutnya pasar murah penyeimbang untuk masyarakat umum akan digelar setiap minggu, untuk mewaspadai inflasi meningkat saat Ramadan dan menjelang Idulfitri. “Rawan adanya inflasi harga bapok di pasar-pasar,” ujarnya.

Walaupun pasar penyeimbang kali ini dikhususkan untuk ASN dan tenaga kerja, namun tidak sedikit dari kalangan masyarakat biasa juga turut datang ke pasar murah untuk membeli beras ataupun komiditi lain.

Adanya pasar murah ini disambut baik oleh ASN, baik itu dari kalangan PNS, tenaga kontrak, bahkan masyarakat. “Sangat terbantu dengan adanya pasar murah ini, karna harga disini lebih murah daripada harga di pasar,” ucap Anisa salah satu tenaga kontrak yang juga turut mengantre membeli paket murah.

Sekda Nuryakin Sidak Pasar di Puruk Cahu Di tempat berbeda, masih dalam rangka mewaspadai inflasi dan kelangkaan stok bapok, Sekretaris Daerah (Sekda) Kalteng H Nuryakin lakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Pelita dan distributor bahan pokok di Puruk Cahu, Kabupaten Murung Raya, Jumat (24/3).

Baca Juga:  Investasi Emas di Pegadaian Jadi Solusi Masa Depan Finansial Masyarakat Kalteng

Pemantauan juga dilakukan dalam rangka menindaklanjuti rakor TPID bersama Mendagri pada 13 dan 20 Maret lalu. Sidak ini termasuk instruksi Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran agar dilakukan pemantauan harga dan ketersediaan bahan pokok hingga ke daerah-daerah.

“Arahan bapak gubernur, agar pemerintah mampu memberikan rasa tenang, aman dan nyaman dalam menjalankan ibadah puasa dan merayakan Idulfitri. Salah satu bentuk upaya kita dalam memberikan ketenangan bagi masyarakat adalah mencegah lonjakan inflasi, untuk itu pemantauan ini penting, agar temuan di lapangan menjadi bahan akurat dalam menentukan langkah dan kebijakan,” ucap Nuryakin.

Sekda Nuryakin menekankan bahwa TPID Kalteng terus melakukan upaya pengendalian inflasi, di antaranya melalui intervensi pemerintah dengan menggelar pasar murah dan pasar penyeimbang. Pemprov Kalteng akan menggelar pasar murah dan pasar penyeimbang sepanjang bulan Ramadan bersamaan dengan safari Ramadan dan telah disiapkan 50 sampai 100 ribu paket sembako bersubsidi untuk masyarakat. Harapannya dengan langkah ini, daya beli masyarakat tetap terjaga, inflasi terkendali.

“Hari ini (kemarin,red) telah dimulai gelar pasar murah di halaman kantor Gubernur Kalteng yang diperuntukkan bagi PNS dan tenaga kontrak lingkup Pemprov Kalteng,” bebernya.

Ia juga membenarkan temuan di lapangan bahwa terjadi kenaikan harga beras berkisar antara Rp200 hingga Rp300 per kilogram, namun menurutnya masih dalam batas normal.

“Kenaikan harga beras ini diakibatkan curah hujan yang cukup tinggi di bulan Februari sampai medio Maret 2023 ini, maka gabah yang dipanen kualitasnya menurun, sehingga pihak penggilingan beras harus mengeluarkan ongkos produksi yang lebih tinggi dari biasanya untuk mengeringkan gabah. Sebelum gabah digiling menggunakan blower sehingga cost-nya naik, berakibat kenaikan ongkos produksi dan dibebankan ke harga jual,” jelasnya.

Nuryakin berharap kepada masyarakat agar tidak perlu cemas yang berlebihan, karena ia yakin harga akan segera normal dan terkendali. “Stok beras aman sampai satu bulan ke depan,” pungkasnya. (zia/abw/uni/ko)