Pemprov Diminta Bantu Perjuangkan Runway Bandara

oleh
oleh
DIWAWANCARAI: Bupati Kotim Halikinnor didampingi Wabup Irawati dan Sekda Fajrurrahman saat diwawancarai awak media, belum lama ini.

SAMPIT-Pemerintah Kotawaringin Timur (Kotim) berharap perpanjangan landasan pacu Bandara Haji Asan Sampit bisa diwujudkan pada 2024 nanti. Jika pemerintah pusat belum dapat membantu, pihaknya bersama DPRD setempat akan mempertimbangkan untuk membiayai sendiri proyek ini, karena perpanjangan landasan pacu memang sangat dibutuhkan.

“Kami juga meminta Pemerintah Provinsi Kalteng untuk membantu memperjuangkan perpanjangan landasan pacu atau runway Bandara Haji Asan Sampit agar bisa didarati pesawat berbadan lebar. Kalau perlu kita sama-sama untuk menghadap Menteri Perhubungan lagi, karena sebelumnya sudah pernah saya menghadap beliau dan sudah dijanjikan, tetapi ternyata dibatalkan karena pandemi Covid-19,” kata Bupati Kotim, Senin (27/3).

Dirinya mengatakan lahan untuk perpanjangan landasan pacu sudah pihaknya siapkan. Saat ini Pemerintah Kotim terkendala dana, karena anggaran yang dibutuhkan cukup besar yaitu diperkirakan mencapai Rp 50 miliar.

“Maka untuk itulah kita berharap proyek perpanjangan landasan pacu ini dibiayai pemerintah pusat melalui dana APBN, kalau kita mengandalkan dana dari APBD kabupaten maka akan menyedot kemampuan daerah membiayai program pembangunan lainnya,” ujar Halikin.

Menurutnya, kalau landasan pacu Haji Asan Sampit tidak diperpanjang dan diperlebar, maka dikhawatirkan nanti suatu saat bandara ini hanya akan menjadi bandara pengumpan saja, sementara Kabupaten Kotawaringin Timur posisinya di tengah-tengah merupakan pintu gerbang ekonomi Provinsi Kalimantan Tengah.

“Kabupaten Kotim merupakan pintu gerbang provinsi Kalteng, Kondisi kabupaten ini turut membawa pengaruh terhadap perkembangan perekonomian provinsi ini, maka dengan diperpanjangnya landasan pacu diharapakan perekonomian kita semakin meningkat dan banyak investor yang masuk untuk berinvestasi di daerah ini,” ucap Halikin .

Dirinya mengatakan saat ini pesawat berbadan lebar belum bisa beroperasi di bandara Haji Asan Sampit lantaran panjang landasan pacu belum sesuai kebutuhan.

karena panjang landasan pacu hanya 2.040 meter dengan lebar 30 meter, padahal idealnya dibutuhkan panjang 2.400 sampai 2.500 meter agar bisa didarati pesawat berbadan lebar. (bah/ans/ko)