Empat Agen Elpiji Bersubsidi Dapat Surat Teguran

oleh
oleh

MUARA TEWEH – Empat agen elpiji bersubsidi di Kabupaten Barito Utara mendapat surat teguran pertama dari pemerintah daerah (pemda) setempat. Keempat agen itu dianggap tak menaati surat pernyataan yang sudah ditangatangani dan disepakati untuk menjual elpiji bersubsidi 3 kg sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan sebelumnya. Keempat agen tersebut adalah PT Borneo Berdikari Mulia, PT Cahaya Barito Migas, PT Rayya Aira Bersaudara dan PT Daya Cipta Muliatama.

“Surat sudah kita sampaikan hari ini (kemarin) ke semua agen,” kata Kabid Perdagangan Juni Rantetampang di Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Barito Utara, Selasa (28/3).

Pemkab Barito Utara terpaksa memeberi surat teguran untuk empat agen tersebut, karena berdasarkan pantauan di lapangan masih ditemukan penjualan elpiji 3 kg tak sesuai HET, dan masih mendistribusikan elpiji 3 kg ke kios-kios tidak resmi sehingga berpotensi menyebabkan harga melebihi HET.

Khusus di Kota Muara Teweh, masih ditemukan beberapa pangkalan yang tidak aktif mendistribusikan elpiji 3 kg ke masyarakat sesuai peruntukkannya. Surat teguran ini ditandatangani Ketua Tim Pemantau HET yang juga adalah Sekda Barito Utara Drs Muchlis.

Sebelumnya, anggota DPRD Barito Utara H Tajeri mempertanyakan keseriusan pemda setempat dalam menerapkan HET elpiji. Karena masih ditemukan ada yang menjual melebihi HET di Kota Muara Teweh.

Politikus Gerindra ini mengaku kecewa. Tindak lanjut rapat dengar pendapat (RDP) yang hendak melakukan tindakan dan sanksi ternyata tidak dijalankan.

“Buktinya harga masih saja mahal di pasaran. Saya hari Minggu kemarin kroscek di jalan sekitar Pasar Ipu. Ternyata harganya berkisar Rp 37.000 per tabung. Barangnya disimpan tidak dipajang, orang tanya dan mau beli baru dikasih,” ungkap Tajeri.

Dari temuan ini, berarti penertiban dan tindakan pemberian sanksi oleh pemerintah daerah melalui tim pemantau, justru tidak dilakukan. “Saya sudah minta pedagang menemui Asisten II yang juga sekretaris tim pemantau segala permasalahan di lapangan, biar tidak dikira fitnah atau rekayasa. Saya yakin semua sudah tahu siapa yang bermain harga menjadi tinggi dan tak sesuai HET. Tapi entah kenapa tidak ada juga penertiban. Bisa kita sebut pemerintah kalah dengan para pelaku yang mempermainkan harga elpiji bersubsidi di daerah ini,” terangnya. (her/ens/ko)