SAMPIT-Penanganan dan Sanggul Lumban Gaol penurunan angka stunting di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus dilakukan.
Berbagai program telah digulirkan pemerintah setempat untuk mengatasi gagal tumbuh pada anak tersebut. Untuk menunjang keberhasilan penanganan stunting tersebut, diperlukan kerja sama semua pihak untuk turut serta mengatasi masalah tersebut.
“Penanganan stunting di Kabupaten Kotim perlu kerja sama dari berbagai pihak sesuai dengan bidangnya masing-masing, Mulai dari lingkup yang besar, hingga lingkup yang terkecil,” kata Wakil Bupati Kabupaten Kotim Irawati, sekaligus ketua pelaksana percepatan penurunan stunting (PPS), Rabu (3/5).
Menurutnya pemerintah daerah akan terus melakukan upaya dan berkoordinasi dengan berbagai pihak dari yang terbesar hingga yang terkecil dalam menangani stunting tersebut. Dikatakanya perlu adanya pencegahan terhadap anak secara tepat agar angka stunting bisa diturunkan. Selain itu, edukasi juga perlu dilakukan.
Karena kesadaran terhadap hidup sehat dan bersih di lingkup keluarga merupakan strategi jitu untuk mencegah terjadinya stunting pada anak.
“Kita akan terus berkoordinasi dari pemerintah kabupaten hingga yang terkecil (kepala desa) untuk sama-sama menangani stunting ini. Kesadaran hidup bersih juga perlu digalakkan, Karena salah satu penyebabnya adalah pola hidup yang tidak sehat,” ujar Irawati.
Dirinya berharap, dengan berbagai upaya dan kerjasama yang baik dari berbagai pihak sesuai dengan bidangnya masing-masing, maka target nasional penurunan angka stunting sebesar 14 persen di tahun 2023 akan bisa tercapai.
“Dengan sinergitas kita bersama, kita optimis angka stunting bisa turun menjadi 14 persen di tahun 2024 sesuai dengan target pemerintah pusat,”ucap Irawati.
Sementara itu, kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kotim Imam Subekti mengatakan pihaknya akan segera menyalurkan dana alokasi khusus (DAK) yang telah diterima untuk penanganan stunting di Kabupaten Kotim. Hal tersebut merupakan bukti keseriusan dan kepedulian pemerintah terhadap masalah tersebut.
“Kita telah menerima dana DAK dari pemerintah pusat untuk triwulan pertama. Ini segera kita gunakan untuk penanganan stunting ini,” kata Imam Subekti Menurutnya, penanganan stunting ditingkat kecamatan sudah berjalan.
Kecamatan Baamang adalah salah satu kecamatan yang telah menjalankan program penurunan angka stunting tersebut. (bah/ans/ko)
