PALANGKA RAYA-Pemerintah Kota Palangka Raya melalui Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga (Disparbudpora) menggelar Festival Palangka selama 3 hari dari tanggal 2 Mei hingga 4 Mei 2023. Festival ini dimeriahkan dengan 16 cabang lomba. Dua di antaranya lomba tari pesisir dan tari pedalaman yang dilaksanakan di Gedung Olahraga Disparbudpora Kota Palangka Raya, Kamis malam (4/5).
Tari pedalaman dipertandingkan pada hari terakhir, sekaligus lomba penutup dari lomba-lomba yang telah dipertandingkan pada Festival Palangka. Lomba ini diikuti oleh 9 grup, yang dalam setiap grupnya terdiri dari 20 orang peserta baik penari dan pemusik yang berasal dari beberapa sanggar yang ada di Kota Cantik Tambun Bungai.
Perlombaan dengan durasi 5-7 menit itupun berlangsung meriah. Gedung olahraga Disparbudpora pun penuh. Banyak penonton rela berdesak-desakan untuk menyemangati jagoannya masing-masing. Tak hanya perlombaan, festival itu juga dimeriahkan dengan adanya para UMKM yang menjual barang-barang khas tradisional Kalimantan Tengah seperti tas, minyak- minyakkan dan lainnya.
Sundari salah satu peserta tari pedalaman dari sanggar Tanjung Riak Bulan mengatakan motivasnya mengikuti lomba ialah untuk menambah wawasa lebih dalam mengenai tari pedalaman serta mencari pengalaman.
“Untuk perlombaan malam hari ini kami telah mempersiapkanya dari kurang lebih satu bulan, dengan beranggotakan 8 orang penari yang terdiri dari 3 cowok dan 5 cewek. Jadi dalam persiapan sebulan itu biasanya saya dan tim bisa latihan dalam seminggunya itu 4 kali agar bisa menampilkan pertunjukan semaksimal mungkin” ujar wanita 22 tahun itu Sebelumnya, tari pesisir diperlombakan terlebih dahulu. Para peserta terdiri dari tiga sanggar. Salah satunya membawakan sebuah Tarian Mandirik Panen, yang menggambarkan salah satu kegiatan masyarakat khas dari tepi sungai yang memisahkan bulir padi dari tangkainya.
Perpaduan antara tari yang dibawakan dan musik yang dimainkan, bersatu membentuk sebuah pertunjukan seni yang begitu memukau para dewan juri, juga penonton yang menyaksikan. Tarian itu berhasil mengantarkan Sanggar Kambang Barenteng sebagai juara satu, dan akan mewakili Palangka Raya dalam Festival Budaya Isen Mulang nantinya.
Salah satu penari sanggar kambang barenteng yang merupakan juara satu tari pesisir, Aldi Saputra menuturkan, bahwa mereka akan lebih mengerahkan kemampuanannya dalam perlombaan selanjutnya dalam perwakili Kota Palangka Raya.
“Meski persiapannya agak mepet sekitar 10 harian, namun kami tetap membuat suatu sajian yang bisa memuaskan penonton dan juri. Pada tingkat provinsi nanti, kami juga akan menunjukkan peluru-peluru yang kami punya untuk bertarung di Festival Budaya Isen Mulang,” kata Aldi.
Festival Palangka Raya sendiri berakhir Kamis malam (4/5) yang ditutup langsung oleh Wali Kota Palangka Raya melalui Asisten II Sekretaris Daerah Kota Palangka Raya. Dia menyampaikan terima kasih dan menyambut gembira dengan terlaksananya festival palangka tahun 2023, serta mengapresiasi kerja keras panitia pelaksana, sehingga kegiatan ini dapat terlakasana dengan baik, lancar, dan sukses.
“Melalui kegiatan kali ini, talenta-talenta muda Kalimantan Tengah dapat menampilkan karya dan kreatifitasnya untuk terus berprestasi dalam melestarikan dan mempromosikan serta menambah rasa bangga terhadap budaya Kalimantan Tengah,” ujarnya. (wls/mut/*ham/uni/ko)