Tanamkan Pola Pikir Berwawasan Kebangsaan

oleh
oleh
H Edy Pratowo

PALANGKA RAYA-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) terus berupaya mewujudkan generasi muda di Bumi Tambun Bungai yang memiliki pola pikir berwawasan kebangsaan.

Lantaran kaum muda saat ini dinilai kurang memiliki rasa bangga atas kebudayaannya sendiri dan lebih membanggakan kebudayaan luar.

Kondisi ini membutuhkan upaya konkret agar generasi muda kembali menyadari identitasnya.

Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng, H Edy Pratowo mengatakan, generasi muda saat ini kurang memiliki rasa bangga atas negaranya sendiri dan lebih membanggakan negara lain yang menurut pandangan mereka lebih baik dan tentunya lebih modern.

“Apabila hal ini dibiarkan, lambat laun wawasan kebangsaan mereka akan terkikis dan bahkan bisa saja menghilang dari jati diri mereka,” ungkap wagub.

Menurut Edy, wawasan kebangsaan pada hakikatnya adalah hasrat yang sangat kuat untuk kebersamaan dalam mengatasi segala perbedaan dan diskriminasi. Hal ini sejalan dengan kepribadian masyarakat di Kalteng yang dikenal sebagai Bumi Pancasila.

“Namun, apabila kita lengah, wawasan kebangsaan generasi muda akan terkikis oleh kemajuan dan perkembangan zaman. Oleh karena itu, penting menjadi perhatian kita bersama untuk menjaga wawasan kebangsaan, khususnya pada generasi penerus,” tuturnya.

Mantan Bupati Pulang Pisau itu menjelaskan, Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia adalah jati diri dan kepribadian bangsa yang merupakan kristalisasi dari nilai-nilai hidup dan berkembang dalam budaya masyarakat Indonesia sendiri.

“Nilai-nilai Pancasila memiliki sifat keterbukaan, sehingga dapat mengadaptasikan dirinya dengan dan terhadap perkembangan zaman yang dengan tingkat perkembangan dan tantangan yang dihadapinya,” jelasnya.

Menurut Edy, ada beberapa contoh nyata kasus yang tengah berkembang di masyarakat seperti maraknya tingkat kekerasan di kalangan pemuda, adanya kecenderungan sikap ketidakjujuran, berkurangnya rasa tidak hormat terhadap orang tua, guru, pemimpin, memiliki rasa curiga, dan kebencian satu sama lain.

“Sikap-sikap seperti itu merupakan contoh nyata yang sering kita dengar betapa perlunya menjaga nilai-nilai pancasila tetap terjaga di mentalitas di generasi muda kita,” tandasnya. (ko)