KUALA KURUN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunung Mas (Gumas) melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) setempat menggelar pendidikan dan pelatihan (diklat) sumber daya manusia (SDM) kesenian tradisional serta bimbingan teknis (bimtek) pemandu wisata dan pengelola kebudayaan tahun 2023. Kegiatan itu digelar selama dua hari pada 3-4 Oktober 2023 di GPU Damang Batu dan Aula Sanggar Seni Disbudpar.
”Diklat dan bimtek ini dalam rangka mewujudkan wisata daerah yang berdaya saing, melalui peningkatan kompetensi masyarakat pelaku kepariwisataan,” kata Bupati Gumas Jaya Samaya Monong yang diwakili Asisten I Setda Lurand, Selasa (3/10).
Menurut Lurand, pembangunan pariwisata pada hakikatnya harus berkelanjutan. Artinya perlu ada upaya secara terpadu dan terorganisasi untuk pengembangan kualitas hidup, dengan cara mengatur penyediaan, pengembangan, pemanfaatan dan pemeliharaan sumber daya secara berkelanjutan. Dimana pariwisata menjadi salah satu fokus arah pembangunan jangka menengah daerah.
”Dengan ditetapkannya Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Gumas Nomor 1 Tahun 2023 tentang Rencana Pembangunan Kepariwisataan dan Perda Nomor 6 Tahun 2022 tentang Kearifan Lokal dan Kebudayaan Daerah, maka dapat kami pastikan pengembangan kepariwisataan dan tradisi kebudayaan akan semakin terarah,” terangnya.
Dia menuturkan, diklat dan bimtek ini merupakan salah satu implementasi dari dua perda itu, dimana program pengembangan SDM pariwisata dan kebudayaan sangat penting untuk meningkatkan profesionalisme bagi pelaku seni tradisional, pemandu wisata dan pengelola budaya/juru pelihara situs-situs sejarah dan cagar budaya serta pengelola destinasi wisata.
”Mari kita sadar wisata, sebagaimana brand pariwisata Kabupaten Gumas yakni Exotic Gumas. Ayo jelajah wisata gumas, jelajah wisata sesuai dengan minatmu, wujudkan wisata yang berkesan dan menyenangkan,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Disbudpar Hansli Gonak mengakui, kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kapasitas SDM di bidang seni, budaya dan pariwisata khususnya pengurus dan pelatih sanggar seni, pengurus desa wisata, kelompok sadar wisata (pokdarwis), serta juru pelihara situs budaya se Kabupaten Gumas.
”Dengan demikian, akan menghasilkan SDM kebudayaan yang berdaya saing dan berkompeten di bidangnya, dalam penerapan program smart human resources pada pelaksanaan pembangunan kebudayaan daerah,” ujarnya.
Selain itu, kata dia, kegiatan ini bertujuan sebagai upaya membuka wawasan dan peningkatan pengetahuan melaksanakan fungsi dan tugas dalam pengembangan pariwisata dan pelestarian kebudayaan daerah, serta memecah permasalahan yang ada di lapangan.
”Diklat dan bimtek melibatkan ketua sanggar, pelatih tari, dan pelatih musik dari 37 sanggar, tiga desa wisata, empat pokdarwis, serta 13 pengelola kebudayaan. Jumlah peserta 120 orang, dengan rincian 70 pelaku seni, 35 pengelola destinasi, dan 15 pengelola kebudayaan atau juru pelihara,” tandasnya. (ko)