FK UPR Kembangkan Jejaring Internasional

oleh
oleh
KUNJUNGAN KE BELANDA: Asosiasi Fakultas Kedokteran Negeri Indonesia saat melakukan kunjungan ke sejumlah perguruan tinggi di Belanda, 16-22 September 2023 untuk mejalin kerjasama.

PALANGKA RAYA – Fakultas Kedokteran Universitas Palangka Raya (FK UPR) terus mengembangkan jejaring kerjasama akademik di level Internasional. Hal ini gencar dilakukan sebagai upaya pemenuhan misi FK UPR yakni menyelenggarakan dan menjalin jejaring kerjasama secara luas dalam menjalankan tridarma perguruan tinggi dengan institusi internasional.

Terbaru, pada tanggal 16-22 September 2023, FK UPR mengunjungi dan menjalin kerjasama dengan beberapa institusi kedokteran di kampus ternama di Belanda yaitu Leiden University Medical Center (LUMC) dan Erasmus Medical Center (EMC) serta kunjungan ke Philips Research Eindhoven.

Kunjungan ini dilakukan bersama delegasi Asosiasi Fakultas Kedokteran Negeri Indonesia (AFKNI), untuk membangun kolaborasi dalam kerangka Research and Education Network Indonesia Netherland (RENIN).

Pada kunjungan tersebut, FK UPR diwakili oleh Prof Dr dr Syamsul Arifin MPd, FISPH FISCM sebagai pimpinan fakultas untuk menjajaki kolaborasi tersebut. Dalam kunjungan tersebut Dekan FK UPR bersama beberapa delegasi dari fakultas kedokteran negeri lain di Indonesia tergabung dalam kegiatan bertajuk Enhancing International Connection: A Visit by Indonesian Medical Faculties to the Netherland.

Agenda perdana dalam kegiatan ini yakni kunjungan ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Den Haag, Belanda, dan disambut secara langsung oleh Duta Besar RI untuk Belanda, Mayerfas. Dubes RI menyatakan dukungan yang sangat besar bagi kerjasama institusi kedokteran yang ada di Belanda dengan Indonesia.

Selanjutnya, para delegasi melanjutkan kunjungan di LUMC, yang diterima secara resmi oleh dekan Fakultas Kedokteran Leiden University Medical Center Prof dr Pancras CW Hogendoorn. Dalam sambutannya Prof. Hagendoorn menyambut baik Kerjasama Indonesia-Belanda.

Dia memaparkan tentang berbagai capaian LUMC yang telah berdiri sejak tahun 1575. Pada kesempatan tersebut, dekan sekaligus direktur LUMC juga memaparkan tentang keberadaan lapangan riset terintegrasi bernama Leiden Bio Science Park (LSBP) yang merupakan konsorsium 404 institusi yang terdiri dari lembaga riset, perusahaan bioteknologi kesehatan, dan institusi pendidikan yang berada dalam satu lokasi.

Hal ini tentu memberikan inspirasi dan peluang bagi pengembangan lembaga yang sama di kedokteran di Indonesia termasuk di kalimantan yang nantinya dapat menjadi area magang maupun melakukan penelitian bagi mahasiswa termasuk mahasiwa FK UPR.

Lebih lanjut, hal tersebut juga membuka lahan pekerjaan bagi lulusan, disamping meningkatkan kerjasama antara institusi pendidikan dan industri untuk hilirisasi produk riset.

Pada hari kedua dan ketiga, delegasi melakukan kunjungan di Erasmus Medical Center (EMC) yang disambut secara langsung oleh Direktur EMC, Prof Stefan Sleijfer. Selain menjajaki kerjasama, pada kunjungan ini, para delegasi juga berkesempatan mengikuti medical congress dengan berbagai topik termasuk perkembangan pendidikan dan riset kedokteran di Belanda. (ko)