SAMPIT-Kericuhan yang terjadi antara PT HMBP I dan warga Desa Bangkal, Kecamatan Seruyan Raya menelan korban jiwa. Warga bernama Gijik (35) tewas setelah timah panas menghujam dadanya saat aksi unjung rasa, Sabtu (7/10). Peluru tajam tersebut diduga dari senjata aparat. Polda Kalteng berjanji mengusut tuntas peristiwa tersebut dengan membentuk tim investigasi internal.
Hal itu disampaikan Kapolda Kalteng Irjen Pol Nanang Avianto dalam konferensi pers di Lobi Mapolres Kotawaringin Timur, Rabu sore (11/10).
Pada kesempatan itu, atas nama pribadi maupun dinas, Kapolda Kalteng Irjen Pol Nanang Avianto mengucapkan turut berdukacita kepada pihak keluarag korban atas tragedi di Desa Bangkal.
“Diharapkan peristiwa ini tidak terjadi lagi di kemudian hari, ini menjadi instrospeksi bagi Polda Kalteng dalam menjalankan tugas pengamanan di lapangan,” ucap kapolda, kemarin.
Kapolda mengatakan, saat ini situasi di Desa Bangkal sudah kondusif. Aktivitas masyarakat sudah berjalan seperti biasa. Namun personel kepolisian masih bertugas memastikan keamanan tetap kondusif. Terkait peristiwa yang terjadi di Desa Bangkal, Polda Kalteng akan serius menangani, dibantu tim investigasi internal yang terdiri dari Itwasum Polri, Baintelkam Polri, Puslabfor Bareskrim Polri, Pusinafis Polri, dan Divpropam Polri.
“Kasus itu akan diproses secara transparan dengan metode sciencetivic crime investigation, sehingga membutuhkan waktu untuk pengungkapannya, perkembangan lebih lanjut terkait itu akan diberitahukan kemudian,” tutur Nanang.
Kapolda mengimbau kepada masyarakat untuk selalu menjaga iklim investasi di Kalteng dan khususnya Kabupaten Seruyan. Apabila ada permasalahan di antara masyarakat dan investor, diharapkan untuk diselesaikan dengan cara damai melalui mediasi.
Di tempat yang sama, pihak keluarga korban yang diwakilkan oleh Alexius, menyampaikan terima kasih kepada Kapolda Kalteng atas keseriusan menangani kasus tersebut, dengan mendatangkan tim gabungan dari Mabes Polri. Keluarga berharap Polda Kalteng bisa mengusut kejadian itu hingga tuntas.
“Kami berharap agar pemerintah daerah dan kabupaten ikut bertanggung jawab atas peristiwa ini, sehingga tidak selalu membenturkan antara masyarakat dengan pihak penegak hukum. Masyarakat juga akan menjaga iklim investasi dengan menciptakan situasi yang kondusif,” tegas Alexius. (ko)