PALANGKA RAYA-Produk perikanan lokal Kalimantan Tengah (Kalteng) memiliki keunggulan tersendiri. Hal ini karena banyaknya keragaman dan kekhasan yang tidak dimiliki daerah lain.
Menurut Wakil Gubernur Kalteng, Edy Pratowo ini menjadi salah satu peluang tersendiri bagi Kalteng. “Salah satu peluang pasar ekspor yang masih terbuka dan potensinya sangat besar yang sangat digemari negara importir,” katanya, Rabu (11/10).
Perikanan lokal yang unik dan beragam ini tentunya memiliki potensi besar dan pengaruh yang baik. “Ikan hias seperti botia, ikan saluang, ikan betutu atau bakut, serta tumbuhan air menjadi daya tarik utama,” ucapnya.
Potensi ekspor produk ini sangat besar. Seperti negara-negara Singapura, Malaysia, Jepang, Thailand, Hongkong, Canada, Amerika Serikat, Inggris, dan California sangat berminat dengan kekhasan produk perikanan Kalteng.
“Upaya untuk memanfaatkan potensi ekspor ini akan memberikan peluang bagi pertumbuhan ekonomi daerah,” katanya. Dengan catatan tetap menjaga kelestarian lingkungan. Sehingga pertumbuhan ekonomi tetap terwujud, namun lingkungan yang ada tetap terawat. Sehingga dapat terus menjaga kelestarian lingkungan dengan baik.
Selain daripada perikanan, pertanian di Kalteng juga menjadi salah satu daerah yang ditunjuk sebagai lokasi food estate. “Ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan secara nasional dalam menghadapi tantangan,” sebutnya. Selain itu, ini juga berpotensi menjadi peluang besar dalam menjaga keberlanjutan ekonomi dan lingkungan di daerah Kalteng sendiri.
Namun, meskipun memiliki potensi besar dalam sektor pertanian dan perikanan, Kalimantan Tengah masih mengimpor berbagai komoditas untuk memenuhi kebutuhan. Oleh karena itu, lembaga karantina memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan dan keamanan komoditas. Baik yang masuk dan keluar dari Kalteng.
“Ini bertujuan untuk melindungi daerah ini dari ancaman hama penyakit hewan karantina, hama penyakit ikan karantina, dan organisme pengganggu tumbuhan,” jelasnya. Yang mana keamanan dan kesehatan komoditas ini menjadi kunci bagi kemandirian pangan dan pertumbuhan ekonomi daerah. (ko)