kaltengonline.com – Prevalensi stunting di Indonesia sebesar 21,6 persen menjadikan perhatian pemerintah pusat hingga daerah, kecamatan dan desa harus berupaya untuk bisa menurunkan hingga 14 persen pada tahun 2024.
Sementara, di Kabupaten Pulang Pisau kondisi keluarga berisiko stunting pada saat ini menurut analisa data per September 2023 sebanyak 21,39 persen. Untuk mencapai target penurunan stunting pada 2024, menurut Penjabat (Pj) Bupati Pulang Pisau diperlukan upaya bersama.
“Salah satunya dimulai dari unit terkecil dalam masyarakat. Yaitu keluarga,” kata Nunu saat lauching permata kuning (pemberian makanan tambahan anak kurus dan stunting) pada delapan kecamatan di Kelurahan Kalawa, Kecamatan Kahayan Hilir, Sabtu (18/11).
Dengan pertimbangan angka persentasi tadi, ujarnya, harus secepatnya dilakukan penanggulangan dengan pemberian makanan tambahan dan penyerahan bahan makanan yang akan diolah dan dikelola oleh TP PKK Desa serta dibawah pengawasan ketua TP PKK kabupaten dan kecamatan.
Nunu berharap dan berpesan kepada ketua TP PKK desa, dalam kegiatan tersebut nantinya tidak hanya mengelola bahan makanan yang sudah diserahkan. Namun hendaknya juga bisa mengingatkan selalu kepada ibu-ibu maupun keluarga atau orang tua yang memiliki bayi, balita dan juga ibu hamil agar bisa rutin membawa bayi, balitanya ke Posyandu dan juga rutin memeriksakan kehamilannya untuk ibu-ibu hamil.
Perlu diingatkan kembali, tegas Nunu, bahwa stunting bukan terjadi begitu saja saat anak lahir atau sesudah menjadi balita. Namun yang terpenting adalah pada 1000 hari pertama kehidupan (1000 HPK)
“Yaitu sejak dalam kandungan si ibu hamil harus diperhatikan dan memperhatikan asupan gizi saat hamil dengan benar, sanitasi dan lingkungannya. Perkembangan janin juga sangat terganggu jika si ayah atau orang tuanya merokok di dalam rumah. Untuk itu perhatikan PHBS-nya,” tegasnya.
Nunu juga berharap kepada seluruh perangkat daerah yang telah terlibat dalam tim percepatan penanggulangan stunting memahami betul apa yang harus dilakukan dan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat untuk menuntaskan permasalahan stunting di Kabupaten Pulang Pisau. (art/ila/ko)