Kaltengonline.com – Bertempat di Madrasah Tsanawiyah Nurul Hikmah, Kelurahan Palam Kecamatan Cempaka Banjarbaru, para Srikandi PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah luncurkan program “Dapur Sehat Atasi Stunting“. Kegiatan ini terselenggara melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) PLN yang berkolaborasi bersama Pemerintah Kota Banjarbaru, dalam hal ini melalui Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Banjarbaru.
General Manager PLN UID Kalselteng yang diwakili oleh Senior Manager Keuangan, Komunikasi dan Umum Sigit Fanani mengatakan, bahwa program Dapur Sehat ini adalah bukti nyata PLN yang turut serta dalam penurunan angka stunting di Indonesia.
“Sampai saat ini, stunting masih menjadi salah satu permasalahan kesehatan masyarakat yang menjadi prioritas nasional. Oleh sebab itu, kita akan terus melakukan berbagai upaya menurunkan angka stunting di tanah air,” ungkap Sigit.
Dapur sehat ini nantinya akan mendistribusikan makanan bergizi untuk anak dibawah dua tahun (baduta) di wilayah Kecamatan Cempaka, sehingga dapat membantu memperbaiki kualitas kesehatan gizi baduta di Kota Banjarbaru, khususnya Kecamatan Cempaka.
“Kita semua berharap langkah ini mampu mendorong lahirnya generasi unggul yang dapat membawa Kota Banjarbaru semakin maju, mandiri dan berdaya saing,” tambah Sigit.
Pada kegiatan tersebut, PLN juga meluncurkan Program Srikandi Movement dengan tujuan yang senada yaitu untuk menurunkan angka stunting di Kota Banjarbaru. Kegiatan yang dilakukan berupa diadakannya kelas inspirasi dan sosialisasi kepada Siswa dan Siswi Madrasah Tsanawiyah Nurul Hikmah Banjarbaru berkolaborasi dengan Duta Generasi Berencana (GenRe) Kota Banjarbaru.
“Bersama Srikandi, PLN berikan sosialisasi dan inspirasi sehingga dapat memberikan motivasi dan semangat belajar untuk para generasi muda melalui cerita – cerita inspiratif,” tutur Sigit.
Ia berharap kedepan hubungan yang terjalin saat ini akan semakin terbina dengan baik, sehingga dapat memberikan manfaat positif baik bagi para penerima manfaat, tutup Sigit.
Sementara itu, sebagai ketua TP PKK Kota Banjarbaru, Vivi Mar’i Zubedi mengapresiasi langkah PLN yang turut serta dalam program penurunan angka stunting di Banjarbaru.
“Stunting bukan masalah yang baru dan masih menjadi isu utama di pemerintahan. Sehingga kita perlu melakukan intervensi bersama seluruh stakeholder untuk menangani masalah ini, kita semua harus begandengan tangan. Saya sangat mengapresiasi langkah PLN melalui Srikandi dan TJSLnya,” ucap Vivi.
Vivi menceritakan, penyelesaian masalah stunting harus dimulai dari mengenal akar masalahnya, yakni peningkatan ekonomi, peningkatan kesejahteraan masyarakat dan juga edukasi sejak dini kepada masyarakat seperti yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Banjarbaru dan PLN hari ini.
“Intervensi yang paling menentukan frekuensi terjadinya stunting adalah 1.000 hari pertama kehidupan atau sejak ibu mengandung hingga anak berumur 2 tahun. Jadi program kolaborasi seperti ini dirasa sangat tepat dalam upaya percepatan penurunan angka stunting, sebab dimulai dari hulunya,” terang Vivi.
Program dapur sehat atasi stunting yang dilaksanakan di 4 kelurahan se kecamatan cempaka ini dilaksanakan dengan menyasar anak baduta, ibu – ibu hamil dan ibu menyusui. Harapannya dengan program ini, secara perlahan dapat meningkatkan asupan gizi anak baduta sehingga tumbuh kembang anak di Banjarbaru lebih meningkat dan angka stunting jadi menurun.(Bud)