kaltengonline.com – Masyarakat didorong untuk sadar akan budaya dan menjaga kearifan lokal. Ketua Komisi III DPRD Kalteng, Hj. Siti Nafsiah mengatakan, jangan sampai budaya di Kalteng hilang begitu saja. Oleh sebab itu, perlu sinergi semua pihak dalam upaya menjaga dan melestarikan aset terbaik Bumi Tambun Bungai ini.
Tidak bisa dipungkiri, jika perkembangan zaman yang pesat mengakibatkan banyaknya budaya luar masuk ke masyarakat Kalteng. Dikhawatirkan, hal tersebut dapat membuat kearifan lokal dan budaya yang ada saat ini terlupakan, khususnya di kalangan anak muda. Warisan budaya yang ada di masyarakat merupakan kekayaan bangsa yang harus dijaga dan dilestarikan.
“Ada banyak ragam kearifan lokal di Kalteng, sepertu contohnya kawasan keramat Alun-alun Terantang di Desa Telaga, Kabupaten Katingan. Dimana kawasan itu sangat melegenda dan diyakini oleh masyarakat sekitar sebagai area gaib. Alun-alun Terantang juga menjadi ekowisata religi bagi masyarakat sekitar ataupun luar daerah,” ujarnya.
Srikandi Partai Golkar itu menyampaikan, jika baru-baru ini dirinya menyambangi Alun-alun Terantang dan melihat secara langsung bahwa lokasi tersebut sangat bagus. Besar harapannya agar salah satu daerah wisata yang berada di Kabupaten Katingan itu dijaga dan dilestarikan.
Salah satu langkah upaya yang dapat dilakukan, lanjutnya, yakni seluruh lapisan masyarakat yang ada disekitar lebih mengenal dan mengapresiasi budaya lokal. Pasalnya, budaya lokal memiliki nilai-nilai yang sangat berharga dan menjadi identitas bangsa.
“Diharapkan kearifan lokal di Kalteng tidak lekang oleh waktu dan tergerus oleh perkembangan zaman. Pemerintah daerah diminta untuk berperan aktif menjaga apa yang ada di wilayahnya masing-masing. Begitupun dengan Alun-alun Terantang sebagai salah satu kekayaan yang kita miliki, perlu selalu diperhatikan agar tidak terlupakan,” imbuh Siti. (ovi/ans/ko)