kaltengonline.com – Kurang lebih sebulan lagi, masyarakat Kalteng akan memilih wakilnya di Senayan, baik DPR RI dengan jatah enam kursi, maupun DPD RI yang berjumlah empat wakil. Tantangan kian berat dijalani calon legislatif (caleg) petahana untuk tetap bertahan di Senayan. Pasalnya, banyak penantang kuat yang ikut dalam kontestasi lima tahunan ini.
Setidaknya ada enam nama di DPR RI dapil Kalteng yang akan maju lagi dalam pileg 2024. Mereka adalah Willy M Yoseph, Agustiar Sabran, Iwan Kurniawan, Ujang Iskandar, Muktharudin, dan Bambang Purwanto. Sementara yang datang sebagai penantang juga merupakan nama-nama besar yang punya popularitas, seperti H Nadalsyah, Habib Ismail, Sigit K Yunianto, Muhammad Rahkman, serta sederet tokoh terkenal lainnya.
Kemudian, perjuangan berat juga akan dihadapi petahana DPD RI yang akan maju kembali pada pesta demokrasi kali ini. Yakni Agustin Teras Narang dan Habib Said Abdurahman. Keduanya akan bersaing dengan mantan Bupati Murung Raya Perdie M Yoseph, mantan Wabup Seruyan Iswanti, dan sejumlah tokoh lain. Petahana DPR RI dan DPD RI akan berjuang untuk menarik simpati masyarakat, sehingga mereka bisa duduk lagi sebagai wakil rakyat.
Menurut pengamat politik Farid Zaky Yopiannor, salah satu dosen di Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR) sekaligus Direktur Eksekutif Barometer Kebijakan Publik dan Politik Daerah (BAJAKAH), para incumbent memiliki keistimewaan. Privilege yang didapat mereka ada dalam bentuk peta politik, medan perang, serta basis massa.
“Yang pasti mereka memiliki keuntungan, mulai dari peta perpolitikan, medan, dan basis massa, mereka sudah cukup matang di bagian-bagian itu,” ungkap Zaky, Kamis (11/1).
Dengan berbarengannya pencoblosan pileg dan pilpres, cukup memengaruhi peta perpolitikan dan dinamika partai-partai yang ada di daerah. Efek ekor jas ini akan berdampak ke pileg, walaupun tidak terlalu signifikan.
“Coba kita lihat ada banyak caleg yang menyelipkan gambar capres. Itu salah satu strategi agar menarik pemilih. Menjadi warna baru dalam pileg, di mana banyak mengikuti tren sang capres, seperti gemoy-gemoy gitu,” tuturnya.
Tak heran ada banyak yang demikian, mengingat itu gaya baru dalam menarik suara. Itu menjadi cara agar bisa lebih unggul dari caleg lain, karena ada banyak penantang baru yang tidak kalah kreatif bahkan begitu gencar. Melihat tokoh mentereng yang juga banyak di DPR RI, Zaky berpendapat seharusnya para caleg sudah mulai memanaskan mesin partai.
“Selain itu, caleg harus mempertahankan elektoral basisnya yang sudah dirawat selama periode lalu, dengan memberikan treatment seperti kunjungan. Melihat penantang yang cukup mentereng, maka perlu kerja keras yang dimulai sedini mungkin,” tegas Zaky.
Ia berpendapat, strategi memanfaatkan media massa dan media elektronik jangan sampai diabaikan. Ada banyak suara pemilih pemula dari kalangan milenial yang perlu digaet. Selain itu, incumbent juga perlu melakukan manajemen isu. “Isu itu perlu dipetakan, yang mana aspirasi yang bisa dibawa ke pusat dan disuarakan,” tuturnya.
Salah satu incumbent DPR RI dapil Kalteng dari Partai Golkar, Mukhtarudin menyebut, ia bersama tim selalu memperjuangkan aspirasi-aspirasi masyarakat sesuai tugas wewenangnya. Itulah yang memotivasinya untuk maju kembali pada pemilihan legislatif 2024 mendatang.
“Karena bagi saya, jabatan adalah tugas pengabdian yang dititipkan rakyat. Kita harus memperjuangkan aspirasi dan kepentingan masyarakat. Untuk itulah saya berani maju kembali,” tegasnya.
Menurut Mukhtarudin, kompetitor dalam dunia politik merupakan hal biasa yang tidak dapat dihindari. Ia menilai semua tokoh yang maju pada pileg DPR RI merupakan orang-orang yang memiliki niat membantu masyarakat.
“Bagi saya semua yang maju pada pileg DPR RI merupakan orang-orang terbaik dan pesaing terberat saya. Bukannya sosok ini atau sosok itu, tetapi semuanya lawan berat,” ungkapnya.
Sedangkan incumbent yang maju kembali pada pemilihan DPD RI, Agustin Teras Narang menyebut DPD RI merupakan wakil daerah. Sehingga yang maju pada pemilihan ini merupakan orang-orang yang sangat paham dengan kebutuhan daerah yang diwakilkan.
“Sembilan calon yang maju pada pemilihan ini merupakan orang-orang yang paham akan daerahnya. Tinggal bagaimana masyarakat menilai siapa yang pantas mewakili Kalimantan Tengah,” kata Teras kepada Kalteng Pos, Kamis (11/1).
Sama seperti Mukhtarudin, mantan Gubernur Kalteng dua periode itu menyebut, calon-calon anggota DPD RI dapil Kalteng merupakan pesaing berat. Semuanya memiliki potensi untuk menduduki posisi tersebut.
“Semuanya pesaing berat, karena beranjak dari latar belakang masing-masing yang merupakan orang-orang terbaik Kalteng. Semuanya memiliki niat untuk memajukan Kalimantan Tengah,” ucap Teras. (irj/ce/ala/ko)