Kalteng Dikepung Banjir Mura Tetapkan Status Darurat

oleh
oleh
TERGENANG: Salah satu SD di Kecamatan Mentangai, Kabupaten Kapuas tergenang banjir akibat tingginya curah hujan sepekan terakhir.

3.940 Rumah Terdampak Banjir

 

Sementara itu, curah hujan yang tinggi juga menyebabkan banjir melanda wilayah Kabupaten Kapuas. Ada puluhan desa di enam kecamatan yang terendam. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas, Panahatan Sinaga menerangkan, hingga Kamis (18/1) tercatat ada 24 desa dan 6 kecamatan yang permukiman warganya terendam air.

“Banjir merendam wilayah Kecamatan Mantangai, Kapuas Tengah, Kapuas Hulu, Dadahup, Timpah, dan Pasak Talawang,” kata Panahatam Sinaga.

Berdasarkan data yang dihimpun BPBD Kapuas, wilayah Kecamatan Mantangai yang terdampak banjir adalah Desa Tumbang Muroi, Lapetan, dan Tumbang Mangkutup. Di Kecamatan Pasak Talawang meliputi Tumbang Nusa, Tumbang Diring, Sei Ringin, Batu Sambung, Hurung Kampin, Jangkang, Dandang, dan Tumbang Tukun.

Kecamatan Kapuas Tengah meliputi Bajuh, Kotabaru, Marapit, Tapen, Penda Muntei, dan Kayu Bulan, Kecamatan Kapuas Hulu di Supang, Kecamatan Dadahup di Tambak Bajak. Sedangkan Kecamatan Timpah mencakup Petak Puti, Tumbang Randang, Lungkuh Layang, Lawang Kalau, dan Aruk.

“Jadi yang terdampak ada 6.545 kepala keluarga, 23.245 jiwa, 3.940 rumah, 53 sarana pendidikan, 11 sarana kesehatan, 47 rumah ibadah, 57 sarana umum, dan 95 jalan,” ungkap Sinaga.

Ia menambahkan, menurut prakiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG Palangka Raya, curah hujan masih cukup tinggi di bulan Januari. Karena itu, masyarakat diimbau untuk selalu waspada, khususnya mereka yang menetap di bantaran sungai maupun yang masuk dalam peta rawan bencana hidrometeorogi.

“Selalu waspada dan hati-hati, pemerintah kabupaten pasti hadir di tengah masyarakat yang terdampak dengan membantu kebutuhan dasar dan mengawasi kesehatan,” tuturnya.

Baca Juga:  Cek Dulu Listriknya! Ini Tips Aman Jual Beli dan Sewa Rumah

Sinaga menambahkan, pihaknya bersama dinas terkait terus berkoordinasi untuk turun memberikan bantuan kepada mayarakat terdampak bencana.

“Kami sudah gelar rapat untuk tindak lanjutnya, termasuk penetapan status nanti,” pungkasnya.

Terpisah, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kapuas Ardiansah membenarkan perihal banjir di wilayah hulu Kapuas yang terjadi beberapa hari belakangan hingga merendam permukiman masyarakat.

“Sudah lima hari, semoga pemerintah segera tanggap dan mengirim bantuan,” ucapnya.

Sementara, Kabid Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya Heri Fauzi mengatakan, berdasarkan pantauan pihahnya, debit air di Kelurahan Palangka mengalami sedikit kenaikan dari 60 cm menjadi 63 cm.

“Berdasarkan pantauan tim di lapangan, di wilayah Palangka ada sedikit kenaikan debit air sekitar 3 cm,” ucapnya saat ditemui kala mengikuti musrembang di Kantor Kecamatan Jekan Raya, Jalan Mahir Mahar, Kamis (18/1).

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya Jayani mengatakan, sejauh ini belum sekolah yang diliburkan karena bencana banjir. Meski beberapa daerah seperti Kelurahan Palangka dan Kelurahan Bereng Bengkel sudah dilanda banjir, tetapi belum ada kompleks sekolah yang tergenang banjir.

“Aktivitas sekolah masih aman, tidak ada bangunan sekolah yang tergenang, cuman ada saja genangannya, tetapi tidak sampai masuk ke bangunan, sehingga anak-anak SD maupun SMP masih aman untuk beraktivitas seperti biasa,” kata Jayani. (sja/alh/dad/her/mut/ce/ala/ko)