Kaltengonline.com -Arus lalu lintas di ruas Jalan Palangka Raya-Buntok, tepatnya di Desa Lembeng masih lumpuh. Debit air tak kunjung turun. Kendaraan roda dua maupun minibus sulit melintas. Pengendara terpaksa memakai jasa angkutan dan dibantu petugas agar kendaraan bisa melintasi lokasi yang terendam banjir, Rabu (24/1).
Di lapangan, petugas menyusun karung berisi pasir di pinggir badan jalan, dijadikan tanggul untuk menahan arus banjir. Tumpukan karung digunakan untuk menahan arus air sekaligus menandakan jalan supaya kendaraan tidak keluar jalur yang rusak berpotensi kecelakaan di jalur yang rusak dan terendam.
“Tanggul dari karung berisi pasir ini hanya untuk sementara menahan arus air yang cukup deras, sekaligus supaya kendaraan besar tidak keluar jalur,” ucap Suwono selaku Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Barsel.
Kondisi air di sekitar lokasi, lanjut Suwono, sejauh ini belum ada tanda-tanda menurun. BPBD Barsel tetap mengimbau para pengendara khususnya masyarakat Barsel agar berhati-hati dan tidak memaksa untuk melintasi area tersebut.
“Kondisi air belum turun, warga yang melintas tetap utamakan keselamatan, tim di lapangan juga sudah menyiapkan perahu untuk warga yang ingin melintasi area itu, baik pemkab dan lainnya senantiasa memfasilitasi pengguna jalan agar bisa melintasi area banjir,” ujarnya.
Melihat kondisi banjir di Barito yang berdampak pada terganggunya arus lalu lintas, Anggota DPRD Kalteng Dapil IV Achmad Rasyid meminta dinas PUPR kabupaten maupun provinsi serta Balai Jalan untuk memetakan ruas-ruas jalan yang sering terdampak banjir.
“Banjir seperti ini tentu bukan kali ini saja. Jadi, perlu dipetakan jalan yang rendah yang sering terdampak banjir,” ucap Achmad Rasyid, Rabu (24/1).
Pemetaan jalan dinilai perlu dilakukan agar ada upaya peninggian badan jalan. Sehingga ketika terjadi lagi banjir, tidak sampai merendam badan jalan hingga mengganggu kelancaran arus lalu lintas.
“Ya, jelas untuk ditinggikan, biar ke depannya transportasi tidak terhambat. Seperti di ruas jalan menuju Pulang Pisau, itukan sudah ditinggikan,” tuturnya.
Menurut Achmad Rasyid, langkah antisipasi perlu dilakukan sejak saat ini. Begitu pula saat musim kemarau. Sangat perlua ada upaya pencegahan bencana karhutla dengan membangun sebanyak mungkin embung. (ena/irj/ce/ala/ko)