Kaltengonline.com-Isu tak sedap tengah menerpa Kalteng Putra, menyusul kekalahan 1-2 pada partai kandang saat menjamu Persipura Jayapura, Senin (22/1) lalu. Beredar kabar, manajemen klub menunggak pembayaran gaji para pemain. Namun, kabar tak sedap itu langsung dibantah pengurus klub.
CEO Kalteng Putra H Agustiar Sabran melalui Manajer Tim Sigit Wido angkat bicara terkait isu menunggaknya gaji pemain selama dua bulan. Sigit menegaskan kabar itu tidak benar. Ia juga menyebut bahwa kondisi finansial klub kebanggaan oloh itah itu baik-baik saja.
Sigit mengungkapkan, yang sebenarnya bukan menunggak gaji, melainkan ada keterlambatan. Bahkan keterlambatan hanya 15 hari, bukan dua bulan seperti kabar beredar. “Kalteng Putra tetap bertanggung jawab atas isi kontrak. Pembayaran gaji tetap akan dilakukan sesuai kontrak yang berlaku,” kata Sigit, Rabu (24/1).
Terlambatnya pembayaran gaji pemain, lanjut Sigit, merupakan hukuman dari CEO Kalteng Putra Agustiar Sabran, karena menilai para pemain tidak bermain sepenuh hati. Dengan begitu diharapkan para pemain bisa mengevaluasi diri dan memberikan kontribusi maksimal bagi klub ke depannya.
Sigit bahkan menyayangkan tindakan para pemain yang dianggap tak sesuai. Salah satunya menuntut bonus tinggi. Padahal Kalteng Putra sudah memberikan gaji yang cukup besar. “Gaji pemain Kalteng Putra paling besar dibandingkan klub-klub lain yang ada di Liga 2,” ungkapnya.
Lebih lanjut Sigit mengatakan, manajemen klub juga merasa kecewa dengan pemain yang mengancam mogok bertanding. Itu sama saja menyalahi kesepakatan yang tertulis dalam kontrak.
“Di dalam kontrak sudah tertera apa saja aturan yang harus dilaksanakan. Kalau ada yang menyalahi tentunya ada punishment kepada manajemen ataupun pemain,” jelasnya.
Menurutnya, kekecewaan Agustiar muncul karena para pemain belum memenuhi target yang diinginkan klub. Padahal manajemen sudah sangat profesional dapat mempersiapkan tim.
“Wajar jika CEO kecewa dan ingin para pemain berlaku profesional. Hak dan kewajiban semua sudah diatur dalam kontrak. Jadi tugas pemain, ya bermain sebaik mungkin. Kami sudah koordinasi dengan Wakil Ketum PSSI Ratu Tisa dan beliau menyayangkan sikap pemain, seharusnya bisa diselesaikan secara internal sebelum disebar ke media,” tandasnya.
“Klub tetap akan bertanggung jawab dengan pemain, tetapi kami menuntut pemain untuk profesional di sisa pertandingan, terlepas dari apa hasilnya, nanti kita lihat ke depannya,” pungkasnya. (irj/ce/ala/ko)