Kaltengonline.com – Anggota Komisi A DPRD Kota Palangka Raya Syaufwan Hadi mengapresiasi Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Palangka Raya yang telah meresmikan Aplikasi Toko Beras SPHP Tekan Inἀasi (BESTI), belum lama ini. Ia juga memberikan dukungan terhadap program aplikasi BESTI, mengingat program ini sangat relevan dengan kebutuhan dasar masyarakat. Oleh karena itu, ia menekankan perlunya terus mendorong inovasi-inovasi seperti ini.
Namun, Syaufwan Hadi juga memberikan peringatan agar inovasi yang memiliki prospek bagus tidak hanya bersifat sementara, tetapi harus dijaga dan dipertahankan secara berkelanjutan. Ia juga menyoroti pentingnya sinergitas antara aplikasi BESTI dengan program pasar penyeimbang TPID yang sudah berjalan. Hadi mengingatkan agar program ini tidak hanya memindahkan beras dari Bulog ke Toko BESTI, namun juga harus bermanfaat bagi seluruh masyarakat.
“Kami perlu memastikan bahwa aplikasi Toko BESTI tidak hanya menjadi sarana untuk memindahkan beras dari Bulog ke konsumen, tetapi juga harus bersifat inklusif dan tidak hanya menguntungkan pihak tertentu saja. Penggunaan aplikasi ini harus diawasi agar tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” tegasnya pada hari Sabtu (27/1).
Lebih lanjut, Syaufwan Hadi menambahkan bahwa dalam implementasinya, perlu diperhatikan sistem pembatasan pembelian melalui aplikasi, termasuk pencatatan berdasarkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan hal-hal lain yang berkaitan.
“Seiring dengan penggunaan teknologi terkini seperti barcode, perlu diupayakan agar masyarakat yang belum terbiasa dengan teknologi tidak kesulitan mengakses program Toko BESTI,” ungkapnya.
Sebagai seorang legislator dari Partai Amanat Nasional (PAN), Syaufwan Hadi menegaskan bahwa tujuannya adalah memberikan dukungan positif. Ia ingin memastikan bahwa kegiatan yang berkaitan dengan kebutuhan dasar masyarakat tetap sesuai dengan fungsi dan tugas lembaga legislatif. Harapannya, aplikasi Toko BESTI dapat merangsang daya beli masyarakat, menjadi salah satu instrumen untuk menekan tingkat inἀasi bersama dengan komoditas lainnya. (*zia/uni/ko)