kaltengonline.com – Beberapa ruas jalan Kandui-Banjarmasin tepatnya di Kecamatan Gunung Timang, Kabupaten Barito Utara termasuk di jalan nasional terendam banjir dari luapan Sungai Setalar yang terjadi Minggu (25/2).
Kapolsek Gunung Timang, Iptu Ade Soemarna mengatakan, banjir luapan sungai Setalar yang merendam beberapa ruas jalan di Kecamatan Gunung Timang.
Para pejabat termasuk Kapolres Barito Utara AKBP Gede Eka Yudharma dan Dandim 1013/Muara Teweh Letkol (Inf) Agussalim Tuo langsung turun ke Desa Kandui Kecamatan Gunung Timang untuk mengecek kondisi banjir Senin (26/2) pagi.
“Unsur Forkopimda dan pejabat terkait Barito Utara, baru saja melakukan pemantauan situasi banjir yang merendam berapa ruas jalan, baik Jalan Nasional, maupun jalan antardesa, ” jelas Ade Soemarna kepada wartawan.
Kapolsek Gunung Timang Ade Sumarna merinci titik banjir yang terjadi di wilayah Kecamatan Gunung Timang Pertama empat titik di ruas Jalan Nasional Muara Teweh-Kandui-Banjarmasin meliputi banjir terjadi di depan Kantor Ranting Bank Kalteng dengan kedalaman sekitar 30 cm, panjang ruas jalan yang terendam 70 meter.
Kemudian di depan kantor PLN sampai dengan Simpang Pasar Kandui kedalaman air sekitar 40 cm, pajang ruas jalan yang terendam 300 meter. Setelah itu, didepan Indomaret sampai dengan Gereja Katholik Santo Petrus Kanisius Desa Kandui kedalaman air sekitar 50 cm, pajang ruas jalan yang terendam 500 meter. Setelah itu, Bundaran Desa Kandui / Simpang Montallat kedalaman air sekitar 40 cm, panjang ruas jalan yang terendam 90 meter.
Dan 13 titik di ruas Jalan Desa Kandui menuju Desa Batu Raya (arah Hulu Sungai Setalar) dengan kedalaman air bervariasi antara 40 cm s/d 100 cm, panjang ruas jalan yang terendam antara 100 meter sampai dengan150 meter diantaranya Desa Jaman terdapat tiga titik, Desa Pelari terdapat tiga titik, Desa Sangkorang terdapat dua titik, Desa Siwau terdapat dua titik, Desa Tongka terdapat tiga titik, Tiga titik banjir di ruas Jalan Desa Kandui menuju Desa Malungai (arah Hilir Sungai Setalar) dengan kedalaman sekitar air 40 cm s/d 100 cm, panjang ruas jalan yang terendam sekitar 50 meter hingga 80 meter, diantaranya dari depan pencucian milik Ontoy sampai dengan pencucian Arul, dari Kuhung sampai dengan Direksi keet PT Prestasi, dari depan SDN Desa Majangkan sampai ujung kawasan semenisasi.
Berdasarkan hasil pemantauan, sambung Ade, pada ruas Jalan Nasional di Desa Kandui ketinggian air di permukaan jalan selutut orang dewasa dan masih bisa dilintasi kendaraan roda dua atau lebih.
“Ketinggian banjir yang merendam ruas jalan di wilayah hilir sungai terus meningkat, hal ini diakibatkan banjir kiriman dari daerah Hulu Sungai Setalar. Sedangkan penurunan debit air diperkirakan akan terjadi pada besok hari, hal itupun jika tidak terjadi hujan kembali pada malam hari,” terang Ade.
Untuk situasi arus lalu lintas jalan ke arah hilir cukup terhambat, karena ruas jalan yang terendam banjir hanya bisa dilewati menggunakan rakit yang disediakan warga. Jumlah rakit terbatas dan tak memadai dengan banyaknya kenderaan yang lewat.
“Warga masih belum ada yang mengungsi, karena konstruksi bangunan rumah masyarakat merupakan rumah panggung,” tegas Ade.
Disampaikan, situasi arus lalu lintas pada ruas jalan yang terendam banjir terhambat, karena warga masyarakat harus berhati-hati dengan cara bergantian melewati ruas jalan tersebut.
“Warga yang rumah atau pemukiman terendam banjir masih belum ada yang mengungsi, karena kontruksi bangunan rumah masyarakat merupakan rumah panggung,” tukas Ade.
Dia menambahkan, sambungan listrik di wilayah Gunung Timang, mengalami pemadaman yang mengakibatkan jaringan sinyal telkomsel atau jaringan dari provider internet nonaktif. (her/ala/ko)