Kaltengonline.com -Banjir di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) masih menghantui masyarakat, khususnya di Kecamatan Parenggean dan Kota Besi, karena curah hujan saat ini masih tinggi sehingga rawan memicu banjir kembali meningkat.
“Banjir masih melanda Kecamatan Parenggean dan Kota Besi dan saat ini curah hujan masih tinggi dan ketinggian air bervariasi mulai 20 centimeter hingga 150 centimeter,” kata Ketua Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotim Multazam, Rabu (28/2).
Diterangkannya, saat ini ada tiga Desa di Kecamatan Perenggean yang terdampak banjir yaitu Desa Bajarau, Tehang dan Manjalin. Banjir yang terjadi akibat dampak dari hujan deras yang melanda wilayah tersebut dalam beberapa hari terakhir ini.
“Sebelumnya hanya Desa Bajarau yang dilanda banjir, dan hari ini kami mendapat laporan ada dua desa yang bertambah yaitu Desa Tehang dan Manjalin, untuk ketinggian air Desa Tehang mulai dari 60 hingga 10O centimeter, sementara Desa Manjalin 150 centimeter dan Desa Bajarau 20 hingga 50 centimeter,” ujar Multazam.
Dirinya mengatakan untuk Desa Bajarau ada 43 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak, Desa Tehang 23 KK dengan 74 jiwa, dan Desa Manjalin 35 KK 184 jiwa, dan yang mengungsi ada 13 KK, dan tim gabungan BPBPK Provinsi dan BPBD Kabupaten melakukan penyaluran bantuan terhadap korban banjir di tiga desa di Kecamatan Parenggean dan Desa Hanjalipan Kecamatan Kota Besi
Sementara banjir juga masih melanda di Desa Hanjalipan Kecamatan Kota Besi debit air semakin meningkat, sebelumnya pada Senin 26 Februari kemarin ketinggian air hanya 100 centimeter, dan saat ini sudah mencapai 112 centimeter.
“Banjir di Desa Hanjalipan terlihat mulai naik, hal itu di karenakan curah hujan kembali meningkat, dikhawatirkan banjir kembali meningkat. Masyarakat pun kami minta untuk waspada terhadap ancaman banjir susulan tersebut, karena Desa Hanjalipan posisinya paling rendah dan paling parah dilanda banjir,” ucap Multazam.
Ia juga menyampaikan, saat ini ada 460 KK dengan 1742 jiwa yang terdampak banjir di Desa Hanjalipan Kecamatan Kota Besi dan yang mengungsi ke rumah kerabatnya ada 17 KK dengan 61 jiwa, karena rumah mereka masih terendam banjir cukup parah.
“Ada satu pasilitas pendidikan yang juga ikut terendam, dan untuk pembelajaran di liburkan, di wilayah tersebut tidak tersedia jaringan telekomunikasi, sehingga kami kesulitan untuk melakukan komunikasi, dan tim TRC BPBD akan terus melakukan pemantauan terhadap desa yang terendam banjir,” tutupnya. (bah/ans/ko)