kaltengonline.com – Pemerintah memperkirakan jumlah pegerakan orang pada arus mudik Lebaran tahun ini bakal melonjak. Terutama pemudik yang menggunakan transportasi laut. H-15 hingga H-10 Lebaran, berbagai pelabuhan laut di Kalimantan Tengah (Kalteng) diperkirakan mulai dipadati pemudik yang ingin menyeberang ke Pulau Jawa.
“Kami perkirakan lonjakan penumpang lumayan tinggi, karena itu kami terus melakukan berbagai persiapan untuk antisipasi,” kata Humas Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Kumai SOP Kelas IV Kumai Timbul Sinurat, Selasa (26/3).
Menurutnya, lonjakan arus mudik pada Lebaran tahun lalu mencapai angka 35.289 orang. Tahun ini diproyeksikan jumlah penumpang menyentuh angka 42.346 jiwa. Diperkirakan kepadatan penumpang akan terjadi pada H-15 atau H-10 Lebaran, karena masih banyak para karyawan yang baru mendapatkan cuti kerja. Selain itu sudah menjadi tradisi masyarakat untuk pulang kampung alias mudik saat Lebaran. Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, otoritas pelabuhan bersama stakeholder terkait akan menyiapkan berbagai langkah strategis.
“Kami pastikan nanti ada penambahan armada kapal dari Pelni maupun DLU. Apalagi kapal dari TNI AL biasanya dipersiapkan juga untuk membantu kelancaran arus mudik,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala DLU Kumai Agus Supriyanto menuturkan, saat ini arus penumpang kapal masih landai. Belum terlihat adanya tumpukan penumpang yang memadati terminal pelabuhan. Walaupun ada penumpang yang berangkat, mereka lebih memilih menghindari kepadatan, sehingga bisa lebih santai sampai ke tujuan.
“Jumlah penumpang memang perlahan naik untuk tujuan Surabaya maupun Semarang, tetapi belum signifikan. Kami prediksi puncaknya H-15 atau H-10 Lebaran,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kalteng Yulindra Dedy menyampaikan, peningkatan jumlah pemudik tahun ini diperkirakan sekitar 17 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pada arus mudik tahun lalu, pergerakan orang berada di angka 145 ribu orang. Tahun ini diperkirakan meningkat 17 persen. Yang paling banyak adalah pemudik jalur laut, yakni 44 persen. Bahkan, saat ini sudah ada beberapa pergerakan kapal. Puncaknya diprediksi mulai tanggal 5 April.
“Itu sudah kami lakukan terus, masih ada satu kali lagi rapat dengan forum lain, termasuk nanti kesiapan checking akhir mudik gratis yang akan dilaksanakan pada tanggal 7 April,” ujarnya.
Dikatakan Yulindra, pihaknya bersyukur tahun ini pemerintah melalui Kementerian Perhubungan menfasilitasi mudik gratis bagi masyarakat untuk jalur darat rute Palangka Raya-Banjarmasin maupun Palangka Raya Pangkalan Bun. Sejauh ini kuota mudik gratis tujuan Pangkalan Bun sudah hampir penuh, sedangkan untuk tujuan Banjarmasin masih tersedia.
Sementara untuk mudik gratis menggunakan angkutan laut, informasi terakhir yang didapat pihaknya, seribu kuota yang disiapkan PT Pelni sudah penuh.
“Kami terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam rapat membahas kesiapan jalur mudik dan kesiapan posko mudik sebelum tanggal 5 April, guna memastikan run check kendaraan darat dari segi kelayakan maupun untuk kapal laut. Apabila nanti ada peningkatan jumlah penumpang, izin dispensasi nanti akan kami minta ke Kemeterian Perhubungan, dalam hal ini Dirjen Perhubungan Laut. Mengenai berapa jumlah maksimal dispensasi, itu akan disesuaikan dengan hasil uji kelayakan kelautan,” tuturnya.
Sementara itu, dua pekan jelang Lebaran, aktivitas penumpang di Bandara Tjilik Riwut masih terlihat lenggang. Meski demikian, kesiapsiagaan dan persiapan tetap dilakukan agar dapat memberikan layanan optimal untuk mengantisipasi kemungkinan lonjakan penumpang menjelang libur panjang.
Executive General Manager (EGM) AP (Angkasa Pura) II Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya, Ardha Wulinagara menyampaikan keadaan masih normal. “Sampai dengan kemarin atau Senin (25/3) jumlah penumpang masih normal di angka 1.400 sampai dengan 1.600,” ujarnya, Selasa (26/3).
Sekalipun belum ada peningkatan signifikan jumlah penumpang, tetapi persiapan telah dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan lonjakan penumpang jelang Lebaran. “Untuk keberangkatan menjelang Lebaran, sejauh ini terpantau masih belum full booked,” ungkapnya.
Sama halnya dengan keberangkatan, lanjutnya, jumlah penumpang yang datang pun masih sama. “Untuk kedatangan masih kondisi normal juga,” bebernya. Kemungkinan karena belum memasuki waktu liburan. Diperkirakan arus keberangkatan maupun kedatangan akan meningkat ketika memasuki periode libur Lebaran.
Lebih lanjut disampaikan Ardha, mengenai ketentuan atau aturan yang perlu diketahui masyarakat terkait mudik jalur udara, masih seperti biasanya. “Pasca ditetapkan endemi, untuk aturan penerbangan tidak ada yang khusus,” terangnya.
Meski demikian, demi kemaslahatan bersama para penumpang, tidak boleh lalai. Sekalipun tidak ada ketentuan khusus, para pemudik diharapkan tetap menjaga kesehatan masing-masing. Dalam upaya menjaga kelancaran operasional, pengelola bandara juga berkoordinasi dengan maskapai penerbangan untuk memastikan ketersediaan penerbangan tambahan jika diperlukan.
Para pemudik diimbau untuk memperhatikan secara baik jadwal keberangkatan. “Kepada pemudik yang akan bepergian dengan pesawat, disarankan agar datang ke bandara 1 atau 2 jam lebih awal guna mengantisipasi kepadatan di musin libur Lebaran sehingga tidak tertinggal pesawat,” pungkasnya. (son/zia/nov/ce/ala/ko)