Farid mengakui pelaksanaan bursa kerja baru mulai selenggarakan tahun 2023. Namun untuk kerja sama untuk merekrut tenaga kerja ke luar negeri dimulai tahun ini, khususnya ke Jepang. Apabila peminat pekerja migran Indonesia (PMI) dari Kalteng makin banyak, Farid menyebut tidak tertutup kemungkinan pihaknya akan membuka kembali kesempatan bekerja di luar negeri selain Jepang.
“Selain bekerja sama dengan LPP Enter, kami juga bekerja sama dengan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) melalui Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Kalsel yang wilayah kerjanya meliputi Provinsi Kalsel dan Kalteng,” sebutnya.
Terkait dengan berapa banyak warga Kalteng yang bekerja di luar negeri, Farid menyebut berdasarkan data BP3MI Kalsel, pekerja migran Indonesia dari Kalteng berjumlah 40 orang tahun 2022 dan meningkat menjadi 70 orang tahun 2023.
Namun data terperinci pekerja migran Indonesia dari Provinsi Kalteng masih dikoordinasikan dengan BP3PMI Kalsel. Farid menuturkan, peminat job fair ke Jepang cukup banyak. Namun data riil belum didapatkan. Adapun tawaran kerja ke Negeri Sakura itu beragam. Terbuka untuk 14 bidang pekerjaan.
Ia mengatakan, tawaran program kerja di Jepang atau Specified Skilled Worker (SSW) alias Tokutei Ginou mencakup 14 sektor kerja. Bidang Tokutei Ginou merupakan program pelatihan yang ditawarkan di Jepang untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja. Program tersebut cocok untuk para pencari kerja asing yang ingin mengembangkan karier di Jepang.
Adapun 14 bidang keahlian yang ditawarkan melalui program Tokutei Ginou, lanjut Farid, yang pertama adalah perawat (nursing). Dengan populasi yang makin menua, Jepang membutuhkan lebih banyak perawat untuk merawat lansia. Program Tokutei Ginou dalam bidang ini memberikan peluang bagi perawat asing untuk belajar budaya dan sistem kesehatan Jepang.
Kedua adalah tenaga perawatan (care worker). Bidang ini berkaitan dengan merawat lansia dan orang dengan kebutuhan khusus. Tenaga perawatan asing berkontribusi pada pelayanan yang lebih luas dan beragam bagi populasi yang rentan.