Palangka Raya, kaltengonline – Menjelang haul guru KH Muhammad Zaini Abdul Ghani alBanjari atau lebih dikenal Guru Sekumpul, seluruh jemaah dari penjuru kalimantan bahkan di luar berbondong-bondong untuk mengikuti serangkaian kegiatan pengajian. Animo masyarakat dari Provinsi Kalteng untuk mengikuti rangkaian kegiatan juga terlihat melonjak dari tahun-tahun sebelumnya.
Di Kota Palangka Raya sendiri, banyak rest area yang bisa digunakan oleh para jemaah untuk beristirahat sejenak. Disediakan pula berupa makanan, snack, dan minuman di berbagai titik tempat istirahat.
Selain itu, petugas juga memberikan stiker berwarna merah yang ditunjukkan sebagai salah satu rombongan jemaah dari Provinsi Kalteng
Usul punya usul, stiker berwarna merah tersebut sudah disepakati oleh penyelenggara dari masjid Ar-Raudhah Sekumpul, Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.
Menurut petugas rest area di Jalan RTA Milono, Putra mengatakan ini sudah ditentukan sejak lama. “Kebetulan, jemaah asal Kalteng diberi warna merah,” katanya saat ditemui, Jumat (3/1).
Pihaknya membagikan stiker secara percuma bagi para jemaah yang beristirahat atau hanya singgah sebentar di rest area. Bahkan sudah membagikan stiker sejak satu minggu sebelum giat haul dimulai.
“Total sudah sebanyak 3000 lebih kami membagikan stiker. Kami setiap hari mencetak terus,” bebernya
Sebelum membagikan stiker di Jalan RTA Milono, lanjutnya, pihaknya sudah terlebih dahulu membagikan kepada para jemaah di posko pandu v, Jalan Wortel. “Karena kami sudah membuka rest area di sini (Jalan RTA) maka kami berfokus di sini saja,” ucapnya
Saat ditemui, stok stiker yang ia miliki telah habis. Namun jemaah tidak perlu khawatir, karena pihaknya terus menerus mencetak. Dan juga, setiap rest area juga tersedia stiker yang bisa dipasang di kendaraan masingmasing.
Ia berpesan kepada pengendara khususnya jemaah yang ingin mengikuti kegiatan haul guru sekumpul agar selalu berhati-hati saat di perjalanan. Utamakan keselamatan daripada kecepatan. “Baik pada saat berangkat maupun pulang. Terutama ketika pulang, karena keluarga sudah menanti di rumah,” pesannya.
Hal serupa juga terjadi di masjid kubah hijau. Terpantau, banyak jemaah melakukan istirahat sejenak sesambil menyambi makanan dan minuman yang telah disediakan. Mobil, motor, hingga bus rombongan jemaah terparkir dengan rapi.
Koordinator rest area masjid kubah hijau, Basuki Rahmat menjelaskan bahwa pihaknya juga turut membagikan stiker bagi jemaah yang menggunakan motor, mobil, bus, maupun kendaraan lainnya. Ini mereka bagikan agar menunjukkan identitasnya sebagai jemaah haul guru sekumpul.
“Selain stiker, kami menyediakan kopi. Jadi bisa santai sambil menyeduh kopi. Terus makan juga sudah dipersiapkan. InsyaAllah di sini lengkap,” kata pria berusia 51 tahun ini.
Mereka mempersiapkan ribuan stiker untuk dibagikan. Namun hingga siang hari ini, hanya ratusan yang baru dibagikan.
Diketahui, Basuki beserta keluarga juga mengikuti haul guru sekumpul. Sehingga rest area yang berada di masjid kubah hijau hanya menerima jemaah hingga sabtu malam saja
Sementara itu salah satu jemaah haul guru sekumpul, Jefri mengatakan ia berangkat bersama keluarganya. Termasuk anak, istri, dan mertua
Pria yang rela datang dari jauh yakni dari Desa Dandang, Kecamatan Kapuas Tengah ini mengaku sudah rutin mengikuti haul guru sekumpul. Berangkat dengan niat untuk mendapatkan berkah selepas menghadiri keegiatan menjadi alasan kuat bagi dirinya beserta keluarga.
“InsyaAllah mendapatkan berkah,” tegasnya dengan singkat. (ham/jpg/ala/ko)