Palangka Raya, kaltengonline – Belum lama ini, segenap Anggota Komisi III DPRD Kota Palangka Raya melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banjarbaru. Pihaknya membahas berbagai hal, termasuk studi banding peningkatan PAD melalui sektor pariwisata.
Wakil Ketua I Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Dede Ardiansyah mengungkapkan keprihatinannya terhadap minimnya pengelolaan sektor pariwisata di Kota Palangka Raya. Menurutnya, pemerintah daerah perlu memiliki niat dan komitmen yang lebih serius untuk mengembangkan pariwisata agar dapat menjadi salah satu sektor unggulan yang mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Saat ini, kota ini hanya memiliki dua objek wisata unggulan, itu ada di Sungai Hutan dan Sei Gohong. Sayangnya, potensi ini belum dimanfaatkan dengan maksimal,” ujarnya pada Kalteng Pos via telepon, Selasa (21/1)
Dede mengungkapkan, target PAD dari sektor pariwisata di Palangka Raya hanya mencapai Rp 60 juta per tahun. Ia menilai, pendapatan tersebut sangat kecil dibandingkan dengan potensi yang ada. Ia meyakini, dengan pengelolaan yang lebih serius, target PAD tersebut dapat ditingkatkan hingga ratusan juta rupiah
“Ini sebenarnya masih sangat mungkin ditingkatkan, tetapi peran dari pihak terkait belum maksimal. Mereka hanya menunggu laporan dari kelompok sadar wisata (Pokdarwis), tanpa ada langkah proaktif di lapangan,” tambahnya.
Politisi dari Partai PSI ini menyoroti kurangnya peran aktif dinas terkait dalam mendukung pengembangan pariwisata. Menurut Dede, dinas harus terjun langsung ke lapangan untuk melihat kondisi dan kebutuhan yang ada. Sehingga bukan sekadar menerima laporan dari Pokdarwis.
Dede juga berharap, dengan langkah-langkah konkret dari pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan, sektor pariwisata di Palangka Raya dapat menjadi lebih maju dan memberikan kontribusi nyata bagi PAD. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan Pokdarwis untuk mewujudkan hal tersebut
“Jika kita semua memiliki niat yang sama untuk memajukan pariwisata, saya yakin hasilnya akan jauh lebih baik. Pemerintah harus lebih terbuka dan serius dalam mengelola sektor ini agar dapat menarik minat wisatawan dan menggugah perhatian nasional terhadap potensi wisata yang ada di kota cantik,” pungkasnya. (ham/ans/ko)