Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Palangka Raya Resmi Dibentuk, Perkuat Sinergi untuk Mitigasi Bencana

by
by
Sambutan : Plt Kepala Pelaksana BPBD Kota Palangka Raya, Hendrikus Satriya Budi, Memberikan Sambutan Saat Sosialisasi Dan Pembentukan Forum Pengurangan Risiko Bencana Di Ruang Rapat Peteng Karuhei II, Rabu (12/02/2025).

Palangka Raya, kaltengonline – Pemerintah Kota (Pemkot) Palangka Raya menggelar sosialisasi sekaligus membentuk Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) di Ruang Rapat Peteng Karuhei II, Kantor Wali Kota Palangka Raya, Rabu (12/2/2025). Kegiatan ini bertujuan meningkatkan upaya mitigasi dan penanggulangan ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla), banjir, serta bencana lain di wilayah Palangka Raya.

Plt Kepala Pelaksana BPBD Kota Palangka Raya, Hendrikus Satriya Budi, menyatakan bahwa FPRB dibentuk berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Menurutnya, penanganan bencana adalah tanggung jawab bersama yang membutuhkan koordinasi dari semua pihak.

“Kami memiliki komitmen bahwa bencana adalah tanggung jawab kita bersama, baik pemerintah pusat, daerah, masyarakat, maupun dunia usaha. Forum ini akan menjadi sarana untuk menyalurkan aspirasi terkait mitigasi dan penanganan bencana di Kota Palangka Raya,” ungkap Hendrikus.

Ia juga menegaskan bahwa Kota Palangka Raya kerap menghadapi ancaman bencana seperti banjir, kebakaran hutan dan lahan (karhutla), serta angin puting beliung. Dengan keterbatasan sumber daya pemerintah, keterlibatan dunia usaha menjadi sangat penting.

“Melalui forum ini, pihak swasta seperti perbankan dan perhotelan dapat berkontribusi dengan menyediakan sarana dan prasarana dalam penanggulangan bencana,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Pj Wali Kota Palangka Raya, Akhmad Husain, menyatakan dukungannya terhadap pembentukan forum tersebut. Ia menekankan pentingnya pemahaman mendalam tentang bencana serta standar operasional prosedur (SOP) penanganannya.

“Yang paling penting adalah memahami dulu apa itu bencana dan langkah-langkah yang harus diambil saat bencana terjadi. Menyamakan persepsi ini sangat penting agar penanggulangan bencana bisa dilakukan secara efektif,” jelasnya.

Pj Wali Kota juga mengapresiasi keterlibatan organisasi seperti Borneo Nature Foundation (BNF) yang turut mendukung program pengurangan risiko bencana di Kota Palangka Raya. Ia berharap inisiatif ini dapat menjadi contoh bagi pihak lain untuk berperan aktif dalam penanganan bencana.

“Kami berharap forum ini dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” pungkasnya.

Dengan terbentuknya Forum Pengurangan Risiko Bencana, BPBD Kota Palangka Raya optimistis sinergi antara berbagai elemen masyarakat akan semakin kuat dalam menghadapi ancaman bencana di masa depan.(wel)

No More Posts Available.

No more pages to load.