SAMPIT, kaltengonline.com – Meski Hari Raya Idulfitri masih cukup lama, ribuan pemudik di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) sudah mulai meninggalkan Kota Sampit pada Rabu (12/3). Para pemudik tersebut merupakan perantau asal Surabaya, Jawa Timur.
Sejak pagi, Pelabuhan Sampit mulai dipadati calon penumpang yang bersiap pulang ke kampung halaman. Para pemudik ini berangkat menggunakan KM Lawit yang bertolak dari Pelabuhan Sampit menuju Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, pada pukul 13.00 WIB.
Marsono, salah seorang pemudik, mengaku memilih mudik lebih awal untuk menghindari kepadatan penumpang menjelang Lebaran. Sebagai seorang penjual pentol, ia merasa pekerjaannya cukup fleksibel sehingga bisa mudik kapan saja.
“Saya memang tiap tahun mudik lebih awal, biar tidak terlalu padat saat mendekati Lebaran. Kebetulan pekerjaan saya juga tidak terikat, jadi lebih leluasa menentukan waktu mudik,” ujarnya kepada media ini.
Sementara itu, Kepala Pelni Cabang Sampit, Siti Nafillah, mengungkapkan bahwa lebih dari seribu penumpang berangkat dalam perjalanan ini. “Ada 1.134 penumpang yang berangkat hari ini dengan tujuan Surabaya,” katanya.
Pelni telah menyiapkan tiga kapal untuk menghadapi arus mudik Lebaran tahun ini guna mengurangi risiko penumpukan penumpang saat puncak arus mudik. “Tiga kapal yang disiapkan adalah KM Lawit serta dua kapal bantuan dari pusat, yaitu KM Lauser dan KM Kelimutu,” sebutnya.
Terkait tarif, Siti memastikan bahwa harga tiket kapal tidak mengalami perubahan karena Pelni mengikuti kebijakan dari Kementerian Perhubungan. “Harga tiket tetap sama. Terakhir ada penyesuaian tarif tahun lalu, tetapi untuk tahun ini tidak ada perubahan,” jelasnya. (mif/ko)