ITB dan Bapperida Kalteng Berkolaborasi Wujudkan Sentra Industri Perikanan Berkelanjutan

oleh
oleh
SITH ITB saat melakukan kunjungan lapangan ke Kalimantan Tengah pada 23-26 Juni 2025.

PALANGKA RAYA, kaltengonline.com – Tim Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung (SITH ITB), melakukan kunjungan lapangan ke Kalimantan Tengah pada 23-26 Juni 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari kerja sama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kalimantan Tengah dalam penyusunan peta jalan pengembangan Sentra Industri Kecil Menengah (IKM) Pengolahan Ikan berbasis rantai pasok.

Kerja sama yang telah dimulai sejak 2024 ini diawali dengan kajian potensi komoditas perikanan Kalimantan Tengah serta penerapan teknologi tepat guna untuk meningkatkan masa simpan dan nilai tambah produk perikanan lokal. Tim SITH ITB juga sempat meninjau pasar ikan dan kelompok usaha seperti MEFs Tatuliti dan Kampung Parai di Palangka Raya.

Memasuki tahun 2025, fokus kajian bergeser pada perancangan peta jalan pengembangan sentra IKM yang diarahkan pada produk olahan bernilai ekonomi tinggi, antara lain pengalengan ikan dan pengemasan modern.

Dalam kunjungan tersebut, tim diterima oleh jajaran Bapperida Kalimantan Tengah yang diwakili Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan, Bapak Endy, S.T., M.T., mewakili Plt. Sekretaris Daerah sekaligus Kepala Bapperida, Ir. Leonard S. Ampung, M.M., M.T.

Pihak Bapperida menekankan potensi besar sektor perikanan Kalimantan Tengah, baik ikan air sungai yang khas maupun ikan air laut. Namun, tantangan utama masih terletak pada upaya meningkatkan nilai tambah agar produk perikanan tidak hanya dikonsumsi dalam bentuk segar, tetapi juga diolah menjadi produk bernilai ekonomi tinggi yang mampu bersaing di pasar lokal maupun nasional.

Agenda ini sejalan pula dengan misi pembangunan daerah dalam mewujudkan ketahanan pangan serta pengembangan agroindustri berkelanjutan.

Baca Juga:  Pusat Harus Segera Tetapkan WPR 35 Ribu Hektare

Tim SITH ITB dalam kegiatan ini dipimpin oleh Dr. Maya Fitriyanti selaku ketua tim kajian, bersama Wakil Rektor Bidang Sumber Daya ITB, Prof. Dr. Dea Indriani Astuti, S.Si.; Dr. Neil Priharto; Dr. Dzulianur Mutsla; Dr. Donny K. Hardjani, dan Nurhamidah Almatin H., S.Si. Mereka turut bekerja sama dengan R. Bayuningrat Hardjakaprabon, M.B.A., dari Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB.

Diskusi dan pertukaran gagasan ini menjadi langkah penting untuk menyatukan perspektif antara akademisi dan pemangku kepentingan lokal. Hasil kajian diharapkan dapat menjadi rekomendasi strategis bagi Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dalam pengembangan kawasan industri perikanan yang berkelanjutan sekaligus mendorong hilirisasi produk lokal.(ko)