‎Bau Kandang Ayam Resahkan Warga, Satpol PP dan DLH Turun Tangan

oleh
oleh
Mediasi antara warga dan pengusaha ayam potong

PANGKALAN BUN, kaltengonline.com– Suasana Desa Pangkalan Tiga, Kecamatan Pangkalan Lada, Kabupaten Kotawaringin Barat, sempat memanas akibat keluhan warga terhadap aktivitas usaha ayam potong yang dituding mencemari lingkungan.

‎Bau menyengat, polusi udara, hingga serangan lalat membuat warga dari RT 01, RT 02, dan RT 17 resah. Kondisi itu akhirnya mendorong Satpol PP dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) turun tangan melakukan mediasi pada Kamis (14/8).

‎Dalam pertemuan yang digelar di balai desa, warga dan pengusaha ayam potong akhirnya dipertemukan. Warga menyuarakan keluhan keras mereka agar pihak pengusaha bertanggung jawab penuh terhadap dampak lingkungan yang dirasakan selama ini. Sementara itu, pihak pengusaha mengaku siap memperbaiki tata kelola limbah ternak agar masalah serupa tidak berulang.

‎Mediasi tersebut menghasilkan kesepakatan penting. Pengusaha ayam wajib mengelola limbah kotoran agar tidak menimbulkan bau menyengat, menjaga lingkungan dari polusi udara, serta memastikan bangkai ayam tidak dibuang sembarangan. Tak hanya itu, mereka juga bersedia merelokasi kandang jika nantinya terbukti melanggar perjanjian yang sudah dibuat bersama.

‎Sejumlah pihak ikut hadir dan mengawal jalannya mediasi. Tampak anggota DPRD Kobar Sutiyana, perwakilan Satpol PP, DLH, Dinas Pertanian, Babinkamtibmas, Kepala Desa Pangkalan Tiga, serta pihak laboratorium Mutu Agung yang siap membantu pengawasan kualitas lingkungan. Kehadiran para pihak tersebut menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam menangani keresahan warga.

‎Plt. Kepala Satpol PP Kobar, Amir Hadi, menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen menjaga situasi tetap kondusif. Ia mengapresiasi langkah cepat jajarannya dalam merespons laporan warga. “Setiap mediasi harus dilakukan secara persuasif, humanis, dan santun demi terciptanya ketenteraman serta lingkungan yang sehat,” ujarnya.

‎Dengan tercapainya kesepakatan ini, warga Desa Pangkalan Tiga berharap kualitas udara dan kenyamanan lingkungan bisa segera pulih. Namun, mereka juga meminta pengawasan terus dilakukan agar pengusaha ayam potong benar-benar menepati janji, sehingga tidak ada lagi konflik serupa di masa mendatang.(bob)